Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kementerian Pertanian menggelar Training of Trainer (ToT) Pengelolaan Pupuk Bersubsidi bagi 40 ribu penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi yang dipusatkan di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

"Para peserta yang ikut ToT hari ini harus memiliki tekad semangat berjuang bagi rakyat. Di tangan kita, ada kesejahteraan petani. Ada kemampuan untuk menyediakan makanan buat rakyat,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membuka ToT.

Menurut dia, semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai kepada petani, tanpa ada kekurangan.

“Jangan sampai ada penyelewengan dan penyimpangan, boros di sana dan di sini. Tolong jaga dengan baik,” ujarnya.

Syahrul Yasin menyebutkan, pertanian global saat ini menghadapi kondisi pelik dengan harga pupuk yang melonjak sebagai imbas dari konflik Rusia-Ukraina. Sebelum masa pandemi, harga urea tertinggi terjadi pada 24 Juni 2019 sebesar Rp. 4.123,-/kg.

Baca juga: Mentan Syahrul minta jajarannya kawal pengelolaan publik bersubsidi

Sesaat setelah invasi Rusia ke Ukraina terjadi kenaikan sebesar 242 persen pada 25 Maret 2022, dan sampai saat ini kenaikan masih berlanjut.

Ia pun meminta pelatihan bisa dilaksanakan secara maksimal. Bagi Syahrul Yasin, pelatihan bagi para penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi ini penting karena dalam pengelolaan pupuk bersubsidi, dibutuhkan orang-orang yang memiliki pola pikir membela negara.

“Para peserta yang ikut ToT hari ini harus memiliki tekad semangat berjuang bagi rakyat. Di tangan kita, ada kesejahteraan petani. Ada kemampuan untuk menyediakan makanan buat rakyat,” ujar Syahrul Yasin.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi di tempat yang sama, menyebutkan, peserta kegiatan ToT kali ini melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Baca juga: Mentan Syahrul dorong pengembangan pertanian terpadu di Bogor

“Dari target 40.00 peserta, saat ini telah terdaftar 40.676 peserta yang terdiri dari penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi yang hadir secara online maupun offline,” ungkap Dedi.

Sesuai arahan Menteri Pertanian, materi-materi pelatihan akan difokuskan dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan pupuk bersubsidi.

“Outcome dari kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi. Para peserta akan diajar mulai dari pengisian e-lokasi sampai implementasinya di lapangan,” tutur Dedi.

ToT akan dilaksanakan selama tiga hari, tanggal 16–18 Januari 2023 yang dilaksanakan secara tatap muka berlokasi di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia.(KR-MFS)