Puluhan warga di Halmahera Utara mengungsi akibat rob
19 Januari 2023 18:41 WIB
Aktivitas warga terdampak rob di lokasi pengungsian TPI Higenis, Desa Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah, Kabupaten Halmahera Utara, Rabu (18/1/2023). Warga mengungsi setelah tempat tinggal mereka terdampak banjir rob yang terjadi bersamaan dengan gempabumi M 7.1. (ANTARA/HO-BNPB)
Jakarta (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara melaporkan 80 warga bertahan di lokasi pengungsian di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higenis, Desa Wosia, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, akibat rob sejak Rabu (18/1).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Abman dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan warga hingga saat ini masih mengungsi karena rumah mereka rusak terdampak banjir rob.
“Warga diungsikan hingga beberapa waktu ke depan, mengingat gelombang air laut masih tinggi dan berpotensi terjadi rob susulan,” ujar Abman.
Abman menambahkan, pihaknya akan terus memonitor kondisi cuaca dan perairan sesuai rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Mereka kami minta untuk tetap mengungsi sementara sampai beberapa waktu ke depan. Di samping memang karena rumah mereka rusak karena rob, kita juga tunggu informasi dari BMKG," kata Abman.
Lebih lanjut Abman mengatakan rob terjadi usai kejadian gempa magnitudo 7,1 pukul 13.06 WIB, atau sesaat sebelum kemudian terjadi banjir rob. Namun ia memastikan banjir rob tersebut terjadi karena faktor cuaca, bukan dipicu oleh gempabumi.
Itu dua hal yang berbeda. Jadi rob ini memang terjadi bersamaan, sesaat setelah gempabumi. Namun bukan karena gempa, melainkan faktor cuaca. BMKG sebelumnya sudah memberikan informasi tentang adanya potensi banjir rob," jelas dia.
Pihak BPBD Kabupaten Halmahera Utara telah memberikan bantuan kebutuhan dasar, baik makanan, logistik lainnya dan peralatan yang dibutuhkan selama di pengungsian. BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membuat tanggul penahan ombak dari kantong berisi pasir dan melakukan pembersihan puing bangunan yang rusak akibat terdampak banjir rob.
Baca juga: BPBD Banten imbau masyarakat pesisir waspadai potensi rob
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi banjir rob pesisir NTB jelang Imlek 2023
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara melaporkan 80 warga bertahan di lokasi pengungsian di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higenis, Desa Wosia, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, akibat rob sejak Rabu (18/1).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Abman dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan warga hingga saat ini masih mengungsi karena rumah mereka rusak terdampak banjir rob.
“Warga diungsikan hingga beberapa waktu ke depan, mengingat gelombang air laut masih tinggi dan berpotensi terjadi rob susulan,” ujar Abman.
Abman menambahkan, pihaknya akan terus memonitor kondisi cuaca dan perairan sesuai rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Mereka kami minta untuk tetap mengungsi sementara sampai beberapa waktu ke depan. Di samping memang karena rumah mereka rusak karena rob, kita juga tunggu informasi dari BMKG," kata Abman.
Lebih lanjut Abman mengatakan rob terjadi usai kejadian gempa magnitudo 7,1 pukul 13.06 WIB, atau sesaat sebelum kemudian terjadi banjir rob. Namun ia memastikan banjir rob tersebut terjadi karena faktor cuaca, bukan dipicu oleh gempabumi.
Itu dua hal yang berbeda. Jadi rob ini memang terjadi bersamaan, sesaat setelah gempabumi. Namun bukan karena gempa, melainkan faktor cuaca. BMKG sebelumnya sudah memberikan informasi tentang adanya potensi banjir rob," jelas dia.
Pihak BPBD Kabupaten Halmahera Utara telah memberikan bantuan kebutuhan dasar, baik makanan, logistik lainnya dan peralatan yang dibutuhkan selama di pengungsian. BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membuat tanggul penahan ombak dari kantong berisi pasir dan melakukan pembersihan puing bangunan yang rusak akibat terdampak banjir rob.
Baca juga: BPBD Banten imbau masyarakat pesisir waspadai potensi rob
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi banjir rob pesisir NTB jelang Imlek 2023
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: