Universitas Pendidikan Ganesha Bali kukuhkan 17 guru besar
19 Januari 2023 15:25 WIB
Rektor Undiksha, Prof. Dr. Nyoman Jampel saat memberikan sambutan saat pengukuhan 17 guru besar pada puncak acara dies natalis ke-30 di Auditorium Undiksha. ANTARA/HO-Undiksha
Buleleng (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali mengukuhkan 17 orang guru besar pada puncak kegiatan Dies Natalis ke-30 yang dirayakan perguruan tinggi pendidikan tenaga kependidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut.
"Ini adalah bagian besar dari rencana Undiksha menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) pada 2023-2024," kata Rektor Undiksha, Prof. Dr Nyoman Jampel, M.Pd di Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.
Ia mengatakan dikukuhkannya 17 guru besar pada tahun ini merupakan kerja keras dari berbagai pihak. Salah satu upaya yang signifikan adalah pembentukan tim percepatan guru besar pada 2019.
Baca juga: Undiksha mantapkan visi jadi perguruan tinggi negeri predikat unggul
"Kami menargetkan pada 2024 menambah lagi sekitar 25 guru besar. Tahun ini secara total sudah dikukuhkan sebanyak 24 guru besar pada berbagai jenjang keilmuan," ujar dia.
Rektor Jampel menegaskan Undiksha sebagai perguruan tinggi 30 besar di Indonesia menargetkan pada 2025 memiliki 100 guru besar dan tidak ada dosen yang bergelar magister lagi.
"Jadi, semua dosen pada 2030 harus bergelar minimal doktor (S3) semua. Baik yang tamat di dalam negeri maupun menempuh pendidikan di luar negeri (PhD). Hal itu sudah dirumuskan dalam visi Undiksha menuju universitas unggul di Asia," ungkap dia.
Ia menambahkan salah satu faktor pendukung kemajuan pesat Undiksha pada bidang sumber daya manusia (SDM) adalah konsep harmoni yang dipakai sebagai landasan dan pijakan oleh semua pihak.
"Adapun konsep harmoni adalah mewujudkan kedamaian, saling peduli dan mengisi satu sama lainnya. Hal tersebut yang menjadi dasar kami bergerak untuk meraih kemajuan yang pesat," kata Rektor Jampel.
Baca juga: Undiksha Singaraja fokus penguatan mutu pada 2024
Baca juga: Mahasiswa Undiksha Bali kembangkan aplikasi pemantauan stunting
Ke-17 guru besar yang dikukuhkan, yaitu Orasi Ilmiah Prof. Dr. I Gede Budasi, M.Ed; Dip. App. Ling, Prof. Dr. Drs. I Putu Sriartha, M.S, Prof. Dr. Drs. I Wayan Muderawan, M.S, Prof. Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum, Prof. Dr. Gde Artawan M.Pd, Prof. Dr. Gede Adi Yuniarta, S.E.,Ak.,M.Si, Prof. Dr. Ida Bagus Made Astawa.
Prof. Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes, Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I, Prof. Dr. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si, Prof. Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. Prof. Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd.
Prof. Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, S.Si,, MSi, Prof. Dr. Ketut Agustini,S.Si.,M.Si, Prof. Dr. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom., M.Kom, Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudiana, M.Kes.
Pada kesempatan itu Undiksha juga mengukuhkan guru besar termuda pada usia 37 tahun, yakni Prof. Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd pada bidang pendidikan dasar.
"Ini adalah bagian besar dari rencana Undiksha menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) pada 2023-2024," kata Rektor Undiksha, Prof. Dr Nyoman Jampel, M.Pd di Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.
Ia mengatakan dikukuhkannya 17 guru besar pada tahun ini merupakan kerja keras dari berbagai pihak. Salah satu upaya yang signifikan adalah pembentukan tim percepatan guru besar pada 2019.
Baca juga: Undiksha mantapkan visi jadi perguruan tinggi negeri predikat unggul
"Kami menargetkan pada 2024 menambah lagi sekitar 25 guru besar. Tahun ini secara total sudah dikukuhkan sebanyak 24 guru besar pada berbagai jenjang keilmuan," ujar dia.
Rektor Jampel menegaskan Undiksha sebagai perguruan tinggi 30 besar di Indonesia menargetkan pada 2025 memiliki 100 guru besar dan tidak ada dosen yang bergelar magister lagi.
"Jadi, semua dosen pada 2030 harus bergelar minimal doktor (S3) semua. Baik yang tamat di dalam negeri maupun menempuh pendidikan di luar negeri (PhD). Hal itu sudah dirumuskan dalam visi Undiksha menuju universitas unggul di Asia," ungkap dia.
Ia menambahkan salah satu faktor pendukung kemajuan pesat Undiksha pada bidang sumber daya manusia (SDM) adalah konsep harmoni yang dipakai sebagai landasan dan pijakan oleh semua pihak.
"Adapun konsep harmoni adalah mewujudkan kedamaian, saling peduli dan mengisi satu sama lainnya. Hal tersebut yang menjadi dasar kami bergerak untuk meraih kemajuan yang pesat," kata Rektor Jampel.
Baca juga: Undiksha Singaraja fokus penguatan mutu pada 2024
Baca juga: Mahasiswa Undiksha Bali kembangkan aplikasi pemantauan stunting
Ke-17 guru besar yang dikukuhkan, yaitu Orasi Ilmiah Prof. Dr. I Gede Budasi, M.Ed; Dip. App. Ling, Prof. Dr. Drs. I Putu Sriartha, M.S, Prof. Dr. Drs. I Wayan Muderawan, M.S, Prof. Dr. Drs. I Made Pageh, M.Hum, Prof. Dr. Gde Artawan M.Pd, Prof. Dr. Gede Adi Yuniarta, S.E.,Ak.,M.Si, Prof. Dr. Ida Bagus Made Astawa.
Prof. Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes, Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, S.T., M.T.I, Prof. Dr. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si, Prof. Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. Prof. Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd.
Prof. Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, S.Si,, MSi, Prof. Dr. Ketut Agustini,S.Si.,M.Si, Prof. Dr. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom., M.Kom, Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudiana, M.Kes.
Pada kesempatan itu Undiksha juga mengukuhkan guru besar termuda pada usia 37 tahun, yakni Prof. Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd pada bidang pendidikan dasar.
Pewarta: IMBA Purnomo/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: