Kemen PUPR: Stakeholder internasional dukung World Water Forum Bali
19 Januari 2023 12:24 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Zainal Fatah dalam Third Announcement of the 10th World Water Forum in Indonesia di Jakarta, Kamis (19/1/2023). ANTARA/Aji Cakti.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan para pemangku kepentingan atau stakeholder internasional mendukung kesuksesan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 melalui National Stakeholders Forum (NSF).
"NSF kembali diselenggarakan sebagai rangkaian dari perhelatan World Water Forum ke-10 tahun 2024. Forum yang ketiga ini sebagai pemberitahuan formal kepada para pemangku kepentingan internasional terkait rencana event tersebut dan sekaligus mengkonfirmasi tantangan-tantangan strategis mengenai pengelolaan air," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dalam Third Announcement of the 10th World Water Forum in Indonesia di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan sebelumnya telah dilaksanakan forum serupa yg ditujukan kepada pemangku kepentingan nasional dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, kelompok masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan lain-lain.
Forum yang diselenggarakan pada Kamis (19/1) di Auditorium Kementerian PUPR ini dihadiri oleh organisasi internasional, kedutaan besar negara lain di Indonesia, LSM, publik, serta media internasional.
Dalam kesempatan sama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan NSF mengharapkan dukungan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari negara asing melalui kedutaan hingga organisasi dan LSM internasional untuk bisa memberikan masukan terhadap tema-tema yang ditawarkan.
Baca juga: RI dipercaya dunia gelar WWF meski persiapan hanya 2 tahun
"Kenapa penting ada forum pemangku kepentingan ini, karena ada beberapa tema yang menurut saya bagus, bukan saja untuk kepentingan politik air secara global, tetapi juga kepentingan politik sumber daya air secara nasional," ujar Siti Nurbaya.
Pertemuan NSF ini juga menjadi momen diumumkannya penetapan panitia nasional (National Organizing Committee/NOC) penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10 Tahun 2024.
Acara ini diadakan untuk menindaklanjuti penandatanganan framework agreement antara World Water Council dan Pemerintah Indonesia pada November 2022 yang menandai secara formal rangkaian penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali.
Dalam kepanitiaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ditunjuk Pemerintah Indonesia sebagai ketua panitia dan didukung ketua harian yang dipimpin oleh Menteri PUPR, serta wakil ketua harian yaitu Gubernur Provinsi Bali. Panitia Nasional penyelenggaraan 10th WWF ini terdiri tidak hanya lintas kementerian, tapi juga dari pemerintah provinsi.
Pada kegiatan 3rd announcement ini, peta jalan kegiatan WWF ke -10 tahun 2024 telah disampaikan kepada para pemangku kepentingan dan panitia mengajak pemangku kepentingan untuk turut aktif berpartisipasi dalam rangka mensukseskan gelaran tersebut.
Pertemuan ini juga menjadi platform untuk semua pemangku kepentingan secara aktif merumuskan substansi pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.
Baca juga: RI bakal usung isu pengelolaan air di WWF 2024, atasi krisis pangan
Baca juga: 12 kepala negara diperkirakan hadiri World Water Forum Bali 2024
"NSF kembali diselenggarakan sebagai rangkaian dari perhelatan World Water Forum ke-10 tahun 2024. Forum yang ketiga ini sebagai pemberitahuan formal kepada para pemangku kepentingan internasional terkait rencana event tersebut dan sekaligus mengkonfirmasi tantangan-tantangan strategis mengenai pengelolaan air," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah dalam Third Announcement of the 10th World Water Forum in Indonesia di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan sebelumnya telah dilaksanakan forum serupa yg ditujukan kepada pemangku kepentingan nasional dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, kelompok masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan lain-lain.
Forum yang diselenggarakan pada Kamis (19/1) di Auditorium Kementerian PUPR ini dihadiri oleh organisasi internasional, kedutaan besar negara lain di Indonesia, LSM, publik, serta media internasional.
Dalam kesempatan sama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan NSF mengharapkan dukungan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari negara asing melalui kedutaan hingga organisasi dan LSM internasional untuk bisa memberikan masukan terhadap tema-tema yang ditawarkan.
Baca juga: RI dipercaya dunia gelar WWF meski persiapan hanya 2 tahun
"Kenapa penting ada forum pemangku kepentingan ini, karena ada beberapa tema yang menurut saya bagus, bukan saja untuk kepentingan politik air secara global, tetapi juga kepentingan politik sumber daya air secara nasional," ujar Siti Nurbaya.
Pertemuan NSF ini juga menjadi momen diumumkannya penetapan panitia nasional (National Organizing Committee/NOC) penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10 Tahun 2024.
Acara ini diadakan untuk menindaklanjuti penandatanganan framework agreement antara World Water Council dan Pemerintah Indonesia pada November 2022 yang menandai secara formal rangkaian penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali.
Dalam kepanitiaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ditunjuk Pemerintah Indonesia sebagai ketua panitia dan didukung ketua harian yang dipimpin oleh Menteri PUPR, serta wakil ketua harian yaitu Gubernur Provinsi Bali. Panitia Nasional penyelenggaraan 10th WWF ini terdiri tidak hanya lintas kementerian, tapi juga dari pemerintah provinsi.
Pada kegiatan 3rd announcement ini, peta jalan kegiatan WWF ke -10 tahun 2024 telah disampaikan kepada para pemangku kepentingan dan panitia mengajak pemangku kepentingan untuk turut aktif berpartisipasi dalam rangka mensukseskan gelaran tersebut.
Pertemuan ini juga menjadi platform untuk semua pemangku kepentingan secara aktif merumuskan substansi pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.
Baca juga: RI bakal usung isu pengelolaan air di WWF 2024, atasi krisis pangan
Baca juga: 12 kepala negara diperkirakan hadiri World Water Forum Bali 2024
Pewarta: Jakarta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: