Arus masuk FDI China naik 6,3 persen pada 2022
19 Januari 2023 08:23 WIB
Foto dari udara pemandangan salah satu pelabuhan peti kemas di China. Nilai investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke China Daratan meningkat 6,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 1,23 triliun yuan pada 2022. (Xinhua)
Beijing (ANTARA) - Nilai investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke China Daratan dalam penggunaan aktual meningkat 6,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 1,23 triliun yuan (1 yuan = Rp2.239) pada 2022, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China pada Rabu (18/1).
Dalam mata uang dolar AS, arus masuk FDI naik 8 persen (yoy) ke angka 189,13 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.154).
Industri manufaktur mencatat peningkatan arus masuk FDI sebesar 46,1 persen (yoy) menjadi 323,7 miliar yuan pada 2022, sedangkan arus masuk FDI untuk industri teknologi tinggi melonjak 28,3 persen dibandingkan pada 2021, tunjuk data dari kementerian tersebut.
Dalam periode tersebut, investasi dari Korea Selatan, Jerman, dan Inggris naik masing-masing sebesar 64,2 persen, 52,9 persen, dan 40,7 persen. Sementara itu, investasi dari Uni Eropa melonjak tajam sebesar 92,2 persen (yoy).
FDI yang mengalir masuk ke kawasan tengah China melaporkan kenaikan sebesar 21,9 persen (yoy), diikuti oleh 14,1 persen di kawasan barat.
Dalam mata uang dolar AS, arus masuk FDI naik 8 persen (yoy) ke angka 189,13 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.154).
Industri manufaktur mencatat peningkatan arus masuk FDI sebesar 46,1 persen (yoy) menjadi 323,7 miliar yuan pada 2022, sedangkan arus masuk FDI untuk industri teknologi tinggi melonjak 28,3 persen dibandingkan pada 2021, tunjuk data dari kementerian tersebut.
Dalam periode tersebut, investasi dari Korea Selatan, Jerman, dan Inggris naik masing-masing sebesar 64,2 persen, 52,9 persen, dan 40,7 persen. Sementara itu, investasi dari Uni Eropa melonjak tajam sebesar 92,2 persen (yoy).
FDI yang mengalir masuk ke kawasan tengah China melaporkan kenaikan sebesar 21,9 persen (yoy), diikuti oleh 14,1 persen di kawasan barat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: