Disperindag Sleman luncurkan "Gerakan Meramaikan Pasar Rakyat"
18 Januari 2023 19:49 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meluncurkan "Gerakan Meramaikan Pasar Sleman" atau Gempar Sleman di Ibarbo Park, Rabu (18/1/2023). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman
Sleman (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan program "Gerakan Meramaikan Pasar Rakyat Sleman atau "Gempar Sleman", Rabu.
Peluncuran yang dilaksanakan di Ibarbo Park tersebut dibuka oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo tersebut juga dilakukan sosialisasi percepatan digitalisasi transaksi di pasar tradisional.
Kustini Sri Purnomo menyatakan mendukung penuh adanya program "Germpar Sleman", karena kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk semakin meramaikan pasar rakyat di tengah persaingan pasar modern.
"Terlebih lagi, dengan inovasi pemanfaatan "Quick Response Code Indonesian Standard" (QRIS), diharapkan proses transaksi dapat semakin mudah dan praktis," katanya.
Menurut dia, penggunaan QRIS juga diharap dapat meminimalisir adanya transaksi ilegal dan peredaran uang palsu. Sehingga seluruh pasar di Kabupaten Sleman dapat melakukan transaksi digital secara merata.
"Ke depan saya harapkan seluruh pasar yang dikelola Pemkab Sleman menerapkan sistem transaksi dan pembayaran digital. Dengan mengikuti tren belanja dan transaksi secara 'online', tentunya dapat meningkatkan omzet para pedagang pasar dan PKL yang ada di Sleman," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan adanya program "Gempar Sleman" turut menjadi upaya untuk mendorong revitalisasi pasar, baik dari sisi sarana dan prasarana maupun manajemen.
"Revitalisasi manajemen juga sudah kami lakukan, baik pembayaran retirbusi juga pelayanan 'online' dengan pemanfaatan QRIS," katanya.
Mae Rusmi menambahkan, pembayaran melalui QRIS diharapkan akan mempermudah masyarakat untuk bertransasaksi secara aman.
"Diharapkan program ini dapat menggandeng kaum milenial untuk berbelanja di pasar tradisional," katanya.
Menurutdia, hingga saat ini pemerintah Kabupaten Sleman telah menerapkan penggunaan QRIS di delapan pasar tradisional dari total 42 pasar binaan Dinas Perindag Kabupaten Sleman.
"Kami akan menggandeng pasar tradisional lain untuk mempercepat digitalisasi pasar," katanya.
Peluncuran yang dilaksanakan di Ibarbo Park tersebut dibuka oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo tersebut juga dilakukan sosialisasi percepatan digitalisasi transaksi di pasar tradisional.
Kustini Sri Purnomo menyatakan mendukung penuh adanya program "Germpar Sleman", karena kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk semakin meramaikan pasar rakyat di tengah persaingan pasar modern.
"Terlebih lagi, dengan inovasi pemanfaatan "Quick Response Code Indonesian Standard" (QRIS), diharapkan proses transaksi dapat semakin mudah dan praktis," katanya.
Menurut dia, penggunaan QRIS juga diharap dapat meminimalisir adanya transaksi ilegal dan peredaran uang palsu. Sehingga seluruh pasar di Kabupaten Sleman dapat melakukan transaksi digital secara merata.
"Ke depan saya harapkan seluruh pasar yang dikelola Pemkab Sleman menerapkan sistem transaksi dan pembayaran digital. Dengan mengikuti tren belanja dan transaksi secara 'online', tentunya dapat meningkatkan omzet para pedagang pasar dan PKL yang ada di Sleman," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan adanya program "Gempar Sleman" turut menjadi upaya untuk mendorong revitalisasi pasar, baik dari sisi sarana dan prasarana maupun manajemen.
"Revitalisasi manajemen juga sudah kami lakukan, baik pembayaran retirbusi juga pelayanan 'online' dengan pemanfaatan QRIS," katanya.
Mae Rusmi menambahkan, pembayaran melalui QRIS diharapkan akan mempermudah masyarakat untuk bertransasaksi secara aman.
"Diharapkan program ini dapat menggandeng kaum milenial untuk berbelanja di pasar tradisional," katanya.
Menurutdia, hingga saat ini pemerintah Kabupaten Sleman telah menerapkan penggunaan QRIS di delapan pasar tradisional dari total 42 pasar binaan Dinas Perindag Kabupaten Sleman.
"Kami akan menggandeng pasar tradisional lain untuk mempercepat digitalisasi pasar," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: