Jakarta (ANTARA) - Penggerak Gerakan UI Mengajar (GUIM) Angkatan Ke-12 Amira Widya Damayanti menilai seluruh pihak, terutama pemerintah, berperan penting memastikan pemuda dan pemudi Indonesia memperoleh akses dalam berkontribusi bagi kemajuan negeri, terutama di bidang ekonomi.

“Dari pandangan saya, niat untuk berwirausaha dari pemuda itu tinggi, tapi mungkin akses terhadap dukungan, permodalan, pembekalan, dan lain sebagainya masih belum sepenuhnya terjangkau. Ke depannya, penting untuk memastikan akses terhadap hal-hal itu dapat dijangkau pemuda dan pemudi,” ujar Amira.

Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi penanggap dalam Forum Diskusi Denpasar 12 Edisi 133 bertajuk “Sinergi Strategis Pemberdayaan Pemuda Tahun 2023”, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Rerie Lestari Moerdijat di Jakarta, Rabu.

Amira yang merupakan Koordinator Bidang Sosial Lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Tahun 2022 itu menambahkan para pemangku kebijakan perlu melibatkan anak-anak muda dalam menyusun beragam kebijakan demi kemajuan negeri ini. Dengan demikian, lanjut dia, dampak baik dapat menyelimuti masa depan Indonesia.

Baca juga: GUIM 12 harap seluruh pihak berkontribusi gerakkan potensi pemuda
Baca juga: GUIM 12 adakan pembukaan dorong kontribusi mahasiswa dalam pendidikan

“Pemangku kebijakan perlu melibatkan anak-anak muda sehingga lebih banyak dampak baik akan menyelimuti masa depan nanti,” ujar dia.
Meskipun begitu, Amira mengingatkan generasi muda di Tanah Air agar tetap berupaya untuk bergerak memberdayakan dirinya sendiri sebagai aktor utama dalam pembangunan berkelanjutan sebagaimana disampaikan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam arahannya di forum diskusi tersebut.

Ia menyampaikan pemuda dan pemudi dapat berkontribusi bagi pembangunan negeri, seperti langkah yang dilakukan Gerakan UI Mengajar Angkatan Ke-12. Bahkan dalam gerakan tersebut, tambah Amira, anak muda dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah setempat dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia.

“Gerakan UI Mengajar ini sudah mencapai angkatan ke-12, tidak hanya mahasiswa yang turun langsung, tapi menuntut kolaborasi, seperti dari pemerintah daerah setempat, sponsor, dan lain sebagainya. Bahkan, pada pandemi kita sudah melangsungkan dua kali Gerakan UI Mengajar di pelosok dengan meminimalisasi hambatan-hambatan yang ada,” ujar dia.