“Dari pandangan saya, niat untuk berwirausaha dari pemuda itu tinggi, tapi mungkin akses terhadap dukungan, permodalan, pembekalan, dan lain sebagainya masih belum sepenuhnya terjangkau. Ke depannya, penting untuk memastikan akses terhadap hal-hal itu dapat dijangkau pemuda dan pemudi,” ujar Amira.
Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi penanggap dalam Forum Diskusi Denpasar 12 Edisi 133 bertajuk “Sinergi Strategis Pemberdayaan Pemuda Tahun 2023”, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Rerie Lestari Moerdijat di Jakarta, Rabu.
Baca juga: GUIM 12 harap seluruh pihak berkontribusi gerakkan potensi pemuda
“Pemangku kebijakan perlu melibatkan anak-anak muda sehingga lebih banyak dampak baik akan menyelimuti masa depan nanti,” ujar dia.
Ia menyampaikan pemuda dan pemudi dapat berkontribusi bagi pembangunan negeri, seperti langkah yang dilakukan Gerakan UI Mengajar Angkatan Ke-12. Bahkan dalam gerakan tersebut, tambah Amira, anak muda dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah setempat dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia.
“Gerakan UI Mengajar ini sudah mencapai angkatan ke-12, tidak hanya mahasiswa yang turun langsung, tapi menuntut kolaborasi, seperti dari pemerintah daerah setempat, sponsor, dan lain sebagainya. Bahkan, pada pandemi kita sudah melangsungkan dua kali Gerakan UI Mengajar di pelosok dengan meminimalisasi hambatan-hambatan yang ada,” ujar dia.