Menhan yakini kemampuan pertahanan meski target MEF terancam terlambat
18 Januari 2023 13:25 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) berbicara dengan sejumlah pejabat tinggi institusi pertahanan dan keamanan selepas pembukaan Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023). (ANTARA/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meyakini kemampuan menjaga pertahanan dalam negeri terwujud, meskipun target 100 persen pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) di 2024 terancam tidak bisa dicapai.
"Masalah kapan tercapainya (MEF), pokoknya kami yakin bahwa kita mampu menjaga republik ini. Kita punya kekuatan-kekuatan, ketahanan kita luar biasa," kata Prabowo usai pembukaan Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Indonesia memiliki kekuatan ketahanan luar biasa, termasuk dalam hal perlengkapan dan industri pertahanan dalam negeri.
"Jadi, saya kira soal perlengkapan kita, kemampuan industri dalam negeri luar biasa. Kita percaya kepada kekuatan kita sendiri," tambahnya.
Dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, tertuang pemenuhan MEF 100 persen pada 2024 sebagai salah satu indikator sasaran untuk menjaga stabilitas keamanan nasional.
Kendati demikian, target itu direvisi menjadi 70 persen pada akhir 2024 sebagaimana bagian dari tahap III MEF 2019-2024. Prabowo menjelaskan keterlambatan pencapaian target MEF itu tak lepas dari situasi krisis dunia akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Anggota DPR: MEF TNI harus antisipasi potensi perang siber
"Ancaman pandemi COVID-19 begitu luar biasa, di mana Pemerintah fokusnya adalah melindungi rakyat. Jadi, anggaran-anggaran kita fokus mengatasi COVID-19. Jadi, kalau masalah alutsista (alat utama sistem persenjataan) tertunda itu kita harus menghadapinya," jelasnya.
Baru-baru ini, Kemhan telah menunjuk PT PAL Indonesia sebagai lead integrator dalam proyek perbaikan 41 kapal perang TNI Angkatan Laut (AL) melalui penandatanganan kontrak kerja sama refurbishment atau peremajaan, yang menjadi bagian dari upaya pemenuhan MEF.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Senin (16/1), menyampaikan pihaknya menindaklanjuti kesepakatan Kemhan tersebut. Untuk tahapan pertama, TNI AL akan memprioritaskan peremajaan delapan kapal perang yang sudah sangat tua.
"Kami akan prioritaskan pada kapal-kapal yang sudah sangat tua dan sudah memang harus diperbaiki, itu yang didahulukan, mungkin ada delapan dulu," kata Ali setelah upacara tabur bunga peringatan Hari Dharma Samudera di atas Geladak Utama KRI Banda Aceh (593), Jakarta, Senin.
Baca juga: Ketua DPR harap Laksamana Yudo kejar target pemenuhan MEF
Baca juga: TNI AL uji coba kapal tempur D-18 wujudkan MEF
"Masalah kapan tercapainya (MEF), pokoknya kami yakin bahwa kita mampu menjaga republik ini. Kita punya kekuatan-kekuatan, ketahanan kita luar biasa," kata Prabowo usai pembukaan Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Indonesia memiliki kekuatan ketahanan luar biasa, termasuk dalam hal perlengkapan dan industri pertahanan dalam negeri.
"Jadi, saya kira soal perlengkapan kita, kemampuan industri dalam negeri luar biasa. Kita percaya kepada kekuatan kita sendiri," tambahnya.
Dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, tertuang pemenuhan MEF 100 persen pada 2024 sebagai salah satu indikator sasaran untuk menjaga stabilitas keamanan nasional.
Kendati demikian, target itu direvisi menjadi 70 persen pada akhir 2024 sebagaimana bagian dari tahap III MEF 2019-2024. Prabowo menjelaskan keterlambatan pencapaian target MEF itu tak lepas dari situasi krisis dunia akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Anggota DPR: MEF TNI harus antisipasi potensi perang siber
"Ancaman pandemi COVID-19 begitu luar biasa, di mana Pemerintah fokusnya adalah melindungi rakyat. Jadi, anggaran-anggaran kita fokus mengatasi COVID-19. Jadi, kalau masalah alutsista (alat utama sistem persenjataan) tertunda itu kita harus menghadapinya," jelasnya.
Baru-baru ini, Kemhan telah menunjuk PT PAL Indonesia sebagai lead integrator dalam proyek perbaikan 41 kapal perang TNI Angkatan Laut (AL) melalui penandatanganan kontrak kerja sama refurbishment atau peremajaan, yang menjadi bagian dari upaya pemenuhan MEF.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Senin (16/1), menyampaikan pihaknya menindaklanjuti kesepakatan Kemhan tersebut. Untuk tahapan pertama, TNI AL akan memprioritaskan peremajaan delapan kapal perang yang sudah sangat tua.
"Kami akan prioritaskan pada kapal-kapal yang sudah sangat tua dan sudah memang harus diperbaiki, itu yang didahulukan, mungkin ada delapan dulu," kata Ali setelah upacara tabur bunga peringatan Hari Dharma Samudera di atas Geladak Utama KRI Banda Aceh (593), Jakarta, Senin.
Baca juga: Ketua DPR harap Laksamana Yudo kejar target pemenuhan MEF
Baca juga: TNI AL uji coba kapal tempur D-18 wujudkan MEF
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: