- Program pelatihan ASEAN-ROK XR yang berlangsung selama 5 hari mulai 28 November hingga 2 Desember telah rampung.
- 19 peserta yang meliputi pejabat dari sejumlah negara ASEAN seperti Kamboja, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam serta Nepal berpartisipasi dalam program ini.
- Promosi Proyek Bersama ASEAN-KOREA melalui pertukaran informasi XR dan Metaverse antarnegara.
Busan, Korea Selatan (ANTARA/Business Wire)- Badan Promosi Industri TI Busan (President Jeong Mun-Seob) mengumumkan berakhirnya Program Pelatihan ASEAN-ROK XR yang dihadiri 19 peserta dari organisasi yang berkaitan dengan pariwisata budaya serta pejabat pemerintah setempat di ASEAN-ROK ICT Convergence Village di Busan.
Tim tersebut mengembangkan berbagai langkah kerja sama khusus antara Korea dan ASEAN di bidang teknologi XR dan metaverse, selama lima hari mulai 28 November hingga 2 Desember.
Program pelatihan ini diselenggarakan bersama oleh Badan Promosi Industri TI Busan, Pusat Informasi dan Jaringan Internasional untuk Warisan Budaya Tanwujud di Wilayah Asia Pasifik di bawah naungan UNESCO (Direktur Jenderal Kim Ji-Sung) dan Organisasi Promosi Pariwisata untuk Kota Asia Pasifik (Sekretaris Jenderal Woo Kyoung-Ha).
Program pelatihan ini dihelat guna meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata XR dan warisan budaya antara Korea dan negara-negara ASEAN. Program ini terdiri dari pelatihan teori XR/Metaverse, Pengenalan studi kasus pariwisata Korea XR/Metaverse dan warisan budaya dan konvergensi industri teknologi, Tur fasilitas dan perusahaan terkemuka di Korea, serta Penyusunan proposal proyek bersama oleh tim dan bimbingan ahli.
Para peserta program pelatihan ini termasuk 19 anggota dari empat negara ASEAN (Kamboja, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam) dan Nepal dari sejumlah organisasi yang berkaitan dengan sektor TIK, budaya, dan pariwisata, dan pemerintah daerah. Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh melalui program pelatihan tersebut, mereka menyusun proposal untuk proyek bersama di bidang pariwisata dan warisan budaya.
Program pelatihan ini pun berhasil mencetuskan total sembilan proposal proyek bersama:
1) Kamboja, candi Angkor Wat, pengembangan aplikasi untuk meningkatkan kesadaran akan warisan budaya, FIND ANGKOR
2) Indonesia, Metatourism (Pariwisata berbasis Metaverse) di Kota Batu
3) Nepal, penyediaan informasi seputar tur virtual melalui metaverisasi wilayah Nepal
4) Malaysia, museum sejarah hidup Sarawak dalam Realitas Terkembang yang Begitu Imersif
5) Malaysia, AIVACHI (Artificial Intelligence Virtual Assistant Cultural Heritage Information atau Informasi Warisan Budaya Asisten Virtual Kecerdasan Buatan)
6) Malaysia, TAIPING SMART TOURISM GALLERY
7) Vietnam, Penuturan Kisah untuk mempromosikan ICH UNESCO melalui VR. Kasus Festival Giong Vietnam di kuil Phu Dong dan Soc
8) Vietnam, Menerapkan XR-METAVERSE untuk melestarikan bangunan arsitektur kuno di Kota Ho Chi Minh dan Hai Phong
9) Vietnam, digitalisasi peninggalan sejarah dan budaya di Long An.
Para ahli akan membahas proyek paling menjanjikan yang akan dipromosikan sebagai 'Proyek Bersama Korea-ASEAN XR' pada tahun depan.
Jeong Mun-Seob, Presiden & CEO BIPA berkata, “Melalui program pelatihan ini, kami telah memperluas kemungkinan kerja sama di bidang XR dan metaverse dengan Korea dan ASEAN. Melalui jaringan yang diperluas, kerja sama Korea-ASEAN XR diharapkan dapat meningkatkan peluang bagi perusahaan Korea untuk menembus pasar serta mempromosikan pertukaran kerja sama antara Korea dan negara-negara ASEAN."
Kim Ji-Sung, Direktur Jenderal Pusat Informasi dan Jaringan Internasional untuk Warisan Budaya Tanwujud di Wilayah Asia Pasifik di bawah naungan UNESCO, menjelaskan, “Di tengah percepatan transformasi digital sejak pandemi COVID-19, upaya konvergensi untuk memadukan teknologi digital seperti XR dan metaverse dengan warisan budaya telah menjadi fokus utama. Program pelatihan ini akan membawa kesempatan yang lebih luas bagi generasi mendatang di ASEAN untuk bergabung dengan kepentingan dalam perlindungan warisan budaya.”
"XR·Metaverse adalah teknologi penting yang menjadi perhatian berbagai industri, termasuk budaya dan pariwisata. Belakangan, TPO juga telah berhasil menggelar pertemuan umum ke-10 dengan tema Normalisasi pariwisata dan penggunaan promosi teknologi digital pariwisata," terang Woo Kyoung-Ha, Sekretaris Jenderal Organisasi Promosi Pariwisata untuk Kota Asia Pasifik (TPO). "Kami akan terus melakukan upaya untuk memperkuat kemampuan peserta pelatihan dan meningkatkan kerja sama antara Korea dan ASEAN berdasarkan kerja sama antara Badan Promosi Industri TI Busan dan TPO."
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Kontak
Badan Promosi Industri TI Busan
Hanah
+82-51-783-1170
Sumber: Badan Promosi Industri TI Busan