Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melaporkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melakukan operasi pasar murah di 2.638 titik dalam 46 Kantor Perwakilan dalam Negeri (KPwDN) BI pada tahun 2022

"GNPIP di provinsi, kabupaten, kota, dan seluruh 46 kantor BI terus melakukan pengendalian inflasi pangan di tahun 2022," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Selain itu, GNPIP turut melakukan 63 kerja sama antar daerah di 25 KPwDN BI, 75 program subsidi ongkos angkut di 32 KPwDN BI,gerakan tanam cabai sebanyak 2,39 juta polybag di 46 KPwDN BI, serta replikasi bisnis model sebanyak 86 program di 34 KPwDN BI.

Lalu, terdapat pula pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan Sarana Produksi Pertanian (Saprotan) yang dilakukan GNPIP sebesar Rp32,21 miliar di 45 KPwDN BI, 48 program digitalisasi di 40 KPwDN, serta pelaksanaan 152 High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di 33 KPwDN BI.

Ia menegaskan ke depannya pengendalian inflasi, khususnya pangan di berbagai daerah terus digencarkan melalui GNPIP, TPID, maupun Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).

TPIP, TPID, dan GNPIP menjadi sangat penting lantaran kerja sama antar daerah dalam optimalisasi, fasilitasi, serta distribusi pangan diperlukan saat kondisi seperti saat ini.

Infrastruktur, ketahanan komoditas hortikultura, serta penguatan koordinasi dan komunikasi pun turut menjadi hal yang diperlukan untuk menekan inflasi.

Berbagai langkah tersebut, lanjut Perry, dilakukan agar kesejahteraan rakyat, daya beli, dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat.

"Oleh karena itu sekali lagi mari kita jaga 2023 dengan optimis dan waspada. Mari kita dorong pertumbuhan ekonomi dan kendalikan inflasi," ungkapnya.

Baca juga: BI proyeksikan inflasi turun menjadi 3-4 persen di semester II 2023

Baca juga: Kemendagri: Pemda jangan ragu minta dukungan soal distribusi pangan