Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengutus Wakil Menaker Afriansyah Noor untuk turun ke PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mengawal kesepakatan hasil pertemuan dengan manajemen.

"Pengawas turun dan besok Pak Wamen juga saya minta turun hari Kamis, menindaklanjuti hasil pertemuan dengan manajemen PT GNI. Kita tinggal mengawal bagaimana kesepakatan yang sudah dibangun itu," katanya kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Menaker mengaku telah mendapatkan laporan dari personel Kementerian Ketenagakerjaan yang berada di lapangan bahwa kondisi di PT GNI saat ini sudah sangat kondusif.

Sementara itu, Menaker mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan masalah tersebut.

"Pak Kapolri juga sudah mengumumkan siapa yang bertanggung jawab terhadap kasus GNI. Tinggal kalau Kemenaker kami harus memastikan kesepakatan yang dibangun itu bisa dijalankan dengan baik," katanya.

Menaker menilai bahwa kasus bentrokan di PT GNI harus diambil pelajaran tentang cara memastikan tenaga kerja asing (TKA) dapat berdampingan dengan tenaga kerja lokal.

"Ini pelajaran yang sangat baik bagi kita semua, untuk bagaimana tenaga kerja asing bisa berdampingan dengan tenaga kerja lokal," katanya.

Menaker menjelaskan bahwa bentrokan yang terjadi secara murni karena kasus hubungan industrial.

"Ini lebih murni kepada kasus hubungan industrial. Ada tuntutan yang disampaikam teman-teman buruh melalui serikat pekerja di situ, yang belum ditindaklanjuti secara baik sehingga terjadilah mogok dari pekerja itu yang menimbulkan anarkis," katanya.

Oleh karena itu, Menaker mengingatkan bahwa kunci dari hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dan pekerja adalah dialog bipartit yang efektif.

"Keterlibatan pihak lain mungkin setelah tidak mampu melakukan dialog secara bipartit. Di mana-mana yang selalu saya tekankan hubungan industrial yang harmonis itu harus dilakukan dengan dialog," kata Ida Fauzyah.

Bentrokan diketahui terjadi setelah unjuk rasa anarkis di lokasi pemurnian (smelter) nikel PT GNI Morowali Utara pada Sabtu (14/1) yang menimbulkan dua orang korban jiwa, yakni seorang TKA dan seorang tenaga kerja lokal.

Kapolri pada Senin (16/1) menyatakan pihak kepolisian telah mengamankan sedikitnya 71 orang dan menetapkan 17 tersangka atas peristiwa bentrokan tersebut.

Baca juga: Menaker minta kerusuhan pekerja di Morowali Utara diusut tuntas

Baca juga: Ida Fauziah: Kemenaker akan mediasi buruh dan PT GNI di Morowali

Baca juga: GNI lakukan investigasi terkait kerusuhan di Kawasan Industri

Baca juga: Menkopolhukam imbau PT GNI lebih terbuka terkait tenaga kerja