PVMBG: Aktivitas di Gunung Dieng masih fluktuatif
17 Januari 2023 12:41 WIB
Kondisi Kawah Timbang di Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Selasa (17/1/2023) pagi yang terpantau melalui kamera CCTV Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng. FOTO ANTARA/HO-Pos PGA DIeng
Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan aktivitas Gunung Dieng atau Plato Dieng yang berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masih fluktuatif.
"Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan sepanjang hari Senin (16/1), pukul 00.00-24.00 WIB, secara meteorologi terpantau kondisi cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan," kata petugas Pos PGA Dieng, Aziz Yuliawan saat dihubungi ANTARA dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Selain itu, kata dia, angin bertiup lemah ke arah selatan dan suhu udara berkisar 12-19 derajat Celcius.
Sementara dari pengamatan secara visual, lanjut dia, gunung terlihat jelas hingga kabut yang menutupi sepertiga gunung (kabut 0-I.)
"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 10-50 meter di atas puncak kawah," katanya.
Menurut dia, visual Kawah Timbang pada Senin (16/1) pagi tampak jelas, sehingga teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis, bertekanan lemah, ketinggian asap kurang lebih 10 meter dari dasar kawah.
Terkait dengan aktivitas kegempaan, Aziz mengatakan untuk gempa tektonik lokal tercatat 66 kali dengan amplitudo 5,3-42,7 milimeter, delay time (S-P) 0,56-18,4 detik, dan durasi 5,92-57,03 detik.
Sedangkan untuk gempa tektonik jauh tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 10,7 milimeter, S-P tidak terbaca, dan durasi 65,5 detik.
"Dalam pengukuran konsentrasi gas CO2 di Kawah Sikendang tercatat minimal 0,121 persen volume dan maksimal 0,136 persen volume serta rata-rata 0,13 persen volume, sedangkan di Kawah Timbang tercatat minimal 0,395 persen volume dan maksimal 0,9 persen volume serta rata-rata 0,558 persen volume," katanya.
Sementara dalam pengukuran suhu Kawah Sileri, di Kabupaten Banjarnegara, kata dia, tercatat minimal 67,9 derajat Celcius dan maksimal 68,7 derajat Celcius serta rata-rata 68,3 derajat Celcius, sedangan suhu tanah Kawah Sileri tercatat minimal 22,7 derajat Celcius dan maksimal 23,4 derajat Celcius serta rata-rata 22,9 derajat Celcius.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengamatan tersebut, Gunung Dieng hingga saat ini masih berstatus Waspada sehingga PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 kilometer dari bibir kawah.
"Masyarakat juga direkomendasikan untuk tidak mendekati kawasan sektor barat daya, selatan, dan tenggara Kawah Timbang dalam jarak 500 meter serta waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang agar terhindar dari aliran gas CO2 yang sangat berbahaya bagi kehidupan," tegasnya.
Selain itu, masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di Kompleks Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material, juga kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan, demikian Aziz Yuliawan .
Baca juga: PVMBG: Aktivitas Kawah Timbang di Dataran Tinggi Dieng terus meningkat
Baca juga: Kades: Aktivitas warga berjalan normal meski Kawah Timbang berstatus Siaga
Baca juga: Dinas: Meningkatnya aktivitas Gunung Dieng tidak mempengaruhi pariwisata
Baca juga: PVMBG: Letusan Kawah Sileri di Dieng bersifat freatik
"Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan sepanjang hari Senin (16/1), pukul 00.00-24.00 WIB, secara meteorologi terpantau kondisi cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan," kata petugas Pos PGA Dieng, Aziz Yuliawan saat dihubungi ANTARA dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Selain itu, kata dia, angin bertiup lemah ke arah selatan dan suhu udara berkisar 12-19 derajat Celcius.
Sementara dari pengamatan secara visual, lanjut dia, gunung terlihat jelas hingga kabut yang menutupi sepertiga gunung (kabut 0-I.)
"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 10-50 meter di atas puncak kawah," katanya.
Menurut dia, visual Kawah Timbang pada Senin (16/1) pagi tampak jelas, sehingga teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis, bertekanan lemah, ketinggian asap kurang lebih 10 meter dari dasar kawah.
Terkait dengan aktivitas kegempaan, Aziz mengatakan untuk gempa tektonik lokal tercatat 66 kali dengan amplitudo 5,3-42,7 milimeter, delay time (S-P) 0,56-18,4 detik, dan durasi 5,92-57,03 detik.
Sedangkan untuk gempa tektonik jauh tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 10,7 milimeter, S-P tidak terbaca, dan durasi 65,5 detik.
"Dalam pengukuran konsentrasi gas CO2 di Kawah Sikendang tercatat minimal 0,121 persen volume dan maksimal 0,136 persen volume serta rata-rata 0,13 persen volume, sedangkan di Kawah Timbang tercatat minimal 0,395 persen volume dan maksimal 0,9 persen volume serta rata-rata 0,558 persen volume," katanya.
Sementara dalam pengukuran suhu Kawah Sileri, di Kabupaten Banjarnegara, kata dia, tercatat minimal 67,9 derajat Celcius dan maksimal 68,7 derajat Celcius serta rata-rata 68,3 derajat Celcius, sedangan suhu tanah Kawah Sileri tercatat minimal 22,7 derajat Celcius dan maksimal 23,4 derajat Celcius serta rata-rata 22,9 derajat Celcius.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengamatan tersebut, Gunung Dieng hingga saat ini masih berstatus Waspada sehingga PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 kilometer dari bibir kawah.
"Masyarakat juga direkomendasikan untuk tidak mendekati kawasan sektor barat daya, selatan, dan tenggara Kawah Timbang dalam jarak 500 meter serta waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang agar terhindar dari aliran gas CO2 yang sangat berbahaya bagi kehidupan," tegasnya.
Selain itu, masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di Kompleks Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material, juga kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan, demikian Aziz Yuliawan .
Baca juga: PVMBG: Aktivitas Kawah Timbang di Dataran Tinggi Dieng terus meningkat
Baca juga: Kades: Aktivitas warga berjalan normal meski Kawah Timbang berstatus Siaga
Baca juga: Dinas: Meningkatnya aktivitas Gunung Dieng tidak mempengaruhi pariwisata
Baca juga: PVMBG: Letusan Kawah Sileri di Dieng bersifat freatik
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: