Presiden ingatkan kepala daerah-forkopimda tidak keliru buat kebijakan
17 Januari 2023 12:21 WIB
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia Tahun 2023 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). ANTARA/Desca Lidya Natalia/aa.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2023, di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa, agar tidak keliru dalam membuat kebijakan.
Presiden menegaskan bahwa itu penting untuk dijaga agar Indonesia bisa bersama-sama melanjutkan tren positif dalam urusan mengawal pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,2 atau 5,3 persen pada tahun 2022 secara year on year (yoy).
"Untuk ekonomi kita berada di posisi yang baik, alhamdulillah perkiraan kita yoy di 2022, 5,2 atau 5,3 persen," kata Jokowi saat memberi sambutan dalam pembukaan acara yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Menurut Kepala Negara, proyeksi hitungan sementara pertumbuhan ekonomi itu sebuah prestasi besar di tengah situasi dunia yang masih dibayangi ketidakpastian.
Secara khusus Jokowi menyoroti hebatnya pencapaian pertumbuhan ekonomi 5,72 persen pada kuartal-III/2022 yang jauh lebih baik dibanding kebanyakan negara lain di dunia.
"Tapi meski kita bisa melalui tahun turbulensi ekonomi di 2022, hati-hati tahun 2023 ini masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi kita, juga bagi ekonomi global," katanya pula.
Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya menghindari kekeliruan dalam pengambilan kebijakan.
Menurut Presiden, diperlukan kehati-hatian serta penggunaan pertimbangan data dan fakta dalam proses pengambilan kebijakan.
"Hati-hati. Semua harus hati-hati. Semua harus bekerja keras mendeteksi informasi-informasi dan data-data di lapangan, sehingga jangan sampai kita keliru membuat kebijakan. Sekecil apa pun kebijakan itu harus berbasis data dan fakta-fakta di lapangan," ujar Jokowi.
Sebelumnya, saat mengawali sambutannya, Presiden menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepala daerah dan forkopimda atas kerja keras bersama dalam penanganan pandemi COVID-19 serta upaya yang relatif berhasil dalam menjaga stabilitas ekonomi di posisi positif.
Baca juga: Presiden Jokowi resmi mencabut kebijakan PPKM
Baca juga: Aspebindo: Kebijakan Jokowi hentikan ekspor nikel sudah tepat
Presiden menegaskan bahwa itu penting untuk dijaga agar Indonesia bisa bersama-sama melanjutkan tren positif dalam urusan mengawal pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,2 atau 5,3 persen pada tahun 2022 secara year on year (yoy).
"Untuk ekonomi kita berada di posisi yang baik, alhamdulillah perkiraan kita yoy di 2022, 5,2 atau 5,3 persen," kata Jokowi saat memberi sambutan dalam pembukaan acara yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Menurut Kepala Negara, proyeksi hitungan sementara pertumbuhan ekonomi itu sebuah prestasi besar di tengah situasi dunia yang masih dibayangi ketidakpastian.
Secara khusus Jokowi menyoroti hebatnya pencapaian pertumbuhan ekonomi 5,72 persen pada kuartal-III/2022 yang jauh lebih baik dibanding kebanyakan negara lain di dunia.
"Tapi meski kita bisa melalui tahun turbulensi ekonomi di 2022, hati-hati tahun 2023 ini masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi kita, juga bagi ekonomi global," katanya pula.
Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya menghindari kekeliruan dalam pengambilan kebijakan.
Menurut Presiden, diperlukan kehati-hatian serta penggunaan pertimbangan data dan fakta dalam proses pengambilan kebijakan.
"Hati-hati. Semua harus hati-hati. Semua harus bekerja keras mendeteksi informasi-informasi dan data-data di lapangan, sehingga jangan sampai kita keliru membuat kebijakan. Sekecil apa pun kebijakan itu harus berbasis data dan fakta-fakta di lapangan," ujar Jokowi.
Sebelumnya, saat mengawali sambutannya, Presiden menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepala daerah dan forkopimda atas kerja keras bersama dalam penanganan pandemi COVID-19 serta upaya yang relatif berhasil dalam menjaga stabilitas ekonomi di posisi positif.
Baca juga: Presiden Jokowi resmi mencabut kebijakan PPKM
Baca juga: Aspebindo: Kebijakan Jokowi hentikan ekspor nikel sudah tepat
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: