Jakarta (ANTARA) - Bendera Rusia dan Belarusia telah dilarang untuk berkibar di Melbourne Park selama perhelatan Australian Open, setelah adanya keluhan dari Duta Besar Ukraina untuk negara tersebut.

Duta Besar Ukraina untuk Australia dan Selandia Baru, Vasyl Myroshnychenko, mengunggah gambar yang menunjukkan bendera Rusia yang tergantung di samping lapangan tempat petenis Ukraina Kateryna Baindl memainkan pertandingan putaran pertamanya pada hari Senin (16/1) waktu setempat.

"Saya mengutuk keras pengibaran bendera Rusia kepada publik selama pertandingan petenis Ukraina Kateryna Baindl di Australian Open hari ini. Saya meminta Tennis Australia untuk segera menegakkan kebijakan 'bendera netral'," kata Myroshnychenko, dikutip dari Reuters.

Tennis Australia menanggapi keesokan harinya dengan melarang berkibarnya bendera kedua negara.

Baca juga: Abaikan politik, Medvedev ingin fokus di event awal musim Australia

"Bendera dari Rusia dan Belarus dilarang di tempat selama Australian Open," kata Tennis Australia dalam sebuah pernyataan.

"Kebijakan awal kami adalah para penggemar dapat membawa bendera masuk, tetapi tidak dapat menggunakannya (mengibarkan) yang menimbulkan gangguan. Kemarin, kami mengalami insiden di mana sebuah bendera dipasang di pinggir lapangan. Larangan itu segera berlaku. Kami akan terus bekerja dengan para pemain dan penggemar kami untuk memastikan lingkungan terbaik untuk menikmati tenis."

Pemain Rusia dan Belarusia dilarang dari Wimbledon tahun lalu, tapi mampu bersaing sebagai atlet individu tanpa afiliasi nasional di Australian Open.

Adapun bendera para atlet dari negara-negara tersebut tidak ditampilkan di samping nama mereka di siaran televisi seperti halnya pemain lain, dan negara mereka tidak disebutkan di lembar undian.

Baca juga: Panitia Australian Open izinkan petenis Rusia-Belarusia jadi peserta
Baca juga: Badan tenis internasional bersatu kutuk Rusia