Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap agar renovasi Grand Inna Bali Beach (GIBB) dapat menunjang perekonomian masyarakat di Bali sebagaimana harapan dari Presiden pertama RI Soekarno yang merancangnya.

“Kita harus mengembalikan maruah Hotel Grand Inna Bali Beach sesuai dengan cita-cita Bung Karno,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikan Puan Maharani saat meninjau pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sanur, Denpasar, Bali, yang disambut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Baca juga: Puan: RS Internasional Bali buat masyarakat tidak perlu ke luar negeri

Usai diajak berkeliling melihat maket KEK sembari dijelaskan capaian pembangunannya oleh Erick, keduanya kemudian menyambut mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang ikut serta melakukan peninjauan.

Megawati pun berharap agar Grand Inna Bali Beach memiliki konektivitas dengan KEK Sanur, mengingat hotel yang dibangun tahun 1963 tersebut merupakan salah satu warisan ideologi dari Bung Karno.

Ia menjelaskan bahwa saat membangun Grand Inna Bali Beach, Bung Karno ingin semua pekerjanya dari Indonesia. Bahkan, lanjut dia, Bung Karno sampai menyekolahkan pelajar Indonesia ke sekolah perhotelan di Swiss agar dapat mengelola Grand Inna Bali Beach dengan baik.

Ia menyebut Bung Karno pernah berpesan pula agar Hotel Grand Inna Bali Beach tidak lebih tinggi dari pohon kelapa. Untuk itu, Megawati pun meminta agar keinginan Bung Karno tersebut tetap dijaga.

Ia menyebut renovasi dari Grand Inna Bali Beach tidak mengubah struktur bangunan awal dan tetap mempertahankan budaya lokal, seperti relief yang sarat akan makna sejarah yang terdapat di hotel tersebut.

Renovasi Grand Inna Bali Beach sendiri ditargetkan selesai pada bulan akhir Agustus 2023 bersamaan dengan Kebun Raya Kesehatan untuk menunjang KEK di Sanur yang mengintegrasikan sektor kesehatan dengan pariwisata.

Adapun, Erick Tohir juga meminta tetap mendapatkan bimbingan dari Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di mana Kebun Raya Kesehatan yang mengusung konsep botanical bekerja sama dengan BRIN.

Baca juga: Puan minta mitigasi bencana dimaksimalkan antisipasi cuaca ekstrem

“Kami mohon bimbingannya sehingga BUMN dapat menjadi benteng ekonomi nasional,” ujar Erick.

Ia berharap pihaknya terus mendapat dukungan pula dalam pembangunan KEK Sanur, termasuk dari DPR RI.

Untuk diketahui, KEK Kesehatan di Sanur, Bali, ditargetkan dapat selesai pada November 2023, dengan sekitar 55 persen dari KEK Sanur yang memiliki luas 42,26 hektare itu merupakan kawasan hijau.

Selain Grand Inna Bali Beach, terdapat sejumlah pembangunan yang sedang berlangsung di KEK Sanur, salah satunya RS Internasional Bali bertaraf dunia yang bekerja sama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat (AS), Mayo Clinic.

Kemudian, revitalisasi convention center, ethnomedicinal botanic garden dan commercial center di kawasan seluas 42,26 hektare tersebut.

Acara tersebut turut dihadiri pula oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif periode 2015-2019 Triawan Munaf yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi, serta Gubernur Bali Wayan Koster.

Baca juga: Puan harap anggota DPR jalankan tugas konstitusional di tahun politik
Baca juga: Perpu Cipta Kerja jadi agenda strategis DPR untuk diselesaikan