"Kami merasa lega setelah kasus dua balita warga Badui itu ditangani tenaga medis RSUD Banten, karena kondisi tubuhnya memburuk," kata Koordinator RSI Muhammad Arif Kirdiat saat dihubungi di Lebak, Senin.
Berdasarkan laporan petugas RSI di lapangan awal tahun 2023 tercatat dua balita yang dirujuk ke RSUD Banten. Dua balita itu menderita TBC dan direkomendasikan oleh puskesmas setempat untuk dirujuk ke rumah sakit agar cepat ditangani tenaga medis.
Karena itu, relawan membawanya ke RSUD Banten untuk mendapatkan pengobatan langsung dari tenaga medis.
"Kami minta keluarga mereka dapat mengawasi minum obat kepada anaknya yang positif TBC,"katanya.
Baca juga: Relawan gelar penapisan tuberkulosis di pemukiman Badui Lebak
Baca juga: Anak Badui alami gizi buruk-TB dibawa Sahabat Relawan ke RSUD Banten
Namun, pihaknya semua merujuk pasien warga Badui ke RSUD Banten, karena rumah sakit itu menggratiskan pengobatan dan perawatan medis cukup dengan membawa identitas KTP dan surat keterangan tidak mampu (SKTM), sehingga perawatan inap dan pengobatan gratis.
"Kami membawa dua balita warga Badui ke RSUD Banten karena gratis dan jika ditangani ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung harus memiliki BPJS sementara umumnya warga Badui belum memiliki BPJS Kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya menerima laporan Minggu lalu ada pasien bernama Arji (45) warga Gajeboh Badui meninggal karena TBC. Pasien TBC itu meninggal, karena terlambat untuk dibawa ke RSUD Banten.
Sementara itu, Samin, orang tua balita Badui mengatakan pihaknya berterima kasih kepada relawan yang membawa anaknya ke RSUD Banten dengan gratis selama menjalani pengobatan dan perawatan inap.