Dirut BEI minta dukungan seiring naiknya jumlah emiten di pasar modal
16 Januari 2023 12:11 WIB
Tangkapan layar - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin. ANTARA/ Muhammad Heriyanto.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman meminta dukungan dari Presiden Joko WIdodo bagi industri pasar modal di Tanah Air seiring terus meningkatnya jumlah perusahaan atau emiten yang tercatat di BEI.
“Kami sampaikan kepada bapak Presiden, mungkin perlu dukungan terkait semakin banyaknya perusahaan atau emiten yang tercatat di pasar modal, sehingga tercipta pemerataan bagi para pemegang saham, khususnya investor domestik, baik ritel maupun institusi,” kata Iman dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Baca juga: APJII harap BEI beri pemahaman industri pasar modal pada anggota
Selain itu, dia menyampaikan hadirnya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) merupakan bentuk dari pendalaman pasar dan perluasan perdagangan di BEI ke depan.
“Kami mengapresiasi terkait dengan UU P2SK sebagai bentuk pendalaman pasar kita ke depan, dan juga perluasan dari perdagangan BEI. Tidak hanya bursa saham tetapi juga bursa karbon,” ujar Iman.
Dalam kesempatan ini, dia mengingatkan semua pihak bahwa kinerja pasar modal Indonesia tercatat positif pada penutupan perdagangan 2022.
Baca juga: IHSG melemah di tengah sinyal melambatnya kenaikan suku bunga Fed
IHSG ditutup pada level 6.850,52 atau tumbuh 4,09 persen year to date (ytd), dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp9.509 triliun atau tumbuh 15,18 persen ytd pada 28 Desember 2022. “Yang mana rata rata harian perdagangan di angka Rp15 triliun,” kata Iman.
Kemudian, jumlah investor pasar modal Indonesia menembus 10,3 juta Single Investor Identification (SID) pada 28 Desember 2022, yang mana sebanyak 58,74 persen didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun. "Saat ini sebanyak 833 perusahaan telah tercatat di pasar modal Indonesia," kata Iman.
“Kami sampaikan kepada bapak Presiden, mungkin perlu dukungan terkait semakin banyaknya perusahaan atau emiten yang tercatat di pasar modal, sehingga tercipta pemerataan bagi para pemegang saham, khususnya investor domestik, baik ritel maupun institusi,” kata Iman dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Baca juga: APJII harap BEI beri pemahaman industri pasar modal pada anggota
Selain itu, dia menyampaikan hadirnya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) merupakan bentuk dari pendalaman pasar dan perluasan perdagangan di BEI ke depan.
“Kami mengapresiasi terkait dengan UU P2SK sebagai bentuk pendalaman pasar kita ke depan, dan juga perluasan dari perdagangan BEI. Tidak hanya bursa saham tetapi juga bursa karbon,” ujar Iman.
Dalam kesempatan ini, dia mengingatkan semua pihak bahwa kinerja pasar modal Indonesia tercatat positif pada penutupan perdagangan 2022.
Baca juga: IHSG melemah di tengah sinyal melambatnya kenaikan suku bunga Fed
IHSG ditutup pada level 6.850,52 atau tumbuh 4,09 persen year to date (ytd), dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp9.509 triliun atau tumbuh 15,18 persen ytd pada 28 Desember 2022. “Yang mana rata rata harian perdagangan di angka Rp15 triliun,” kata Iman.
Kemudian, jumlah investor pasar modal Indonesia menembus 10,3 juta Single Investor Identification (SID) pada 28 Desember 2022, yang mana sebanyak 58,74 persen didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun. "Saat ini sebanyak 833 perusahaan telah tercatat di pasar modal Indonesia," kata Iman.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: