"Pagelaran ini juga tentunya untuk semakin meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Kapolri menerima undangan dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk ikut bergabung dalam pentas seni budaya wayang orang bertajuk "Pandowo Boyong" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Minggu malam.
Jenderal bintang empat itu pun lantas menyanggupi dan mengajak beberapa personel Polri untuk ikut dalam pementasan.
Baca juga: TNI AL gelar pagelaran wayang orang "Pandowo Boyong"
Baca juga: Kasal: Pergelaran wayang "Pandowo Boyong" upaya lestarikan budaya
Menurut eks Kapolda Banten itu, pagelaran seni budaya tersebut mengandung makna filosofi yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai luhur, sikap kesatria dan jiwa kepemimpinan.
"Tentunya mudah-mudahan sinergitas TNI-Polri ini betul-betul bisa semakin memperkokoh program-program kebijakan dari Negara dari pemerintah dalam rangka mengawal, mendukung dan mensejahterakan serta membangun Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera," ujar Sigit.
Dalam pagelaran wayang orang ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerankan sosok Bima Sena. Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berperan sebagai Prabu Puntadewa.
Para petinggi Polri dan TNI ini tampil berbeda menggunakan atribut wayang orang, didandan sesuai karakter yang diperankan.
Terkait hal ini, Yudo menyebut bahwa, diadakan nya pagelaran wayang orang ini juga untuk ikut merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia, salah satunya adalah wayang orang.
Selain itu, kata Yudo, kegiatan ini merupakan wujud dan bukti dari terwujudnya sinergitas antara TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat.
"Sehingga dengan pagelaran ini harapan kami seluruh masyarakat yang nonton dapat terhibur juga dapat melestarikan budaya asli Indonesia, wayang orang," tutur Yudo.