Semarang terus kembangkan potensi wisata Kampung Melayu
15 Januari 2023 20:33 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menghadiri Kirab Budaya dan Pengukuhan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Melayu, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/1/2023). ANTARA/HO-Humas Pemkot Semarang/aa.
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, terus mengembangkan potensi wisata Kampung Melayu, salah satu kawasan perkampungan tua di Kota Atlas yang masih terjaga kelestarian bangunan tuanya, di antaranya Masjid Menara atau Masjid Layur.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Minggu, menyebutkan bahwa Kampung Melayu adalah satu satu kawasan yang mendapatkan perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Baca juga: Holding BUMN Pariwisata InJourney siap kembangkan Kota Lama Semarang
Diharapkan, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, hal tersebut mampu meningkatkan antusiasme dan kepedulian masyarakat setempat terhadap tata kelola pariwisata di Kampung Melayu.
Ia menginginkan eksistensi Kampung Melayu tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi satu kesatuan dengan kawasan Semarang Lama lainnya, yakni Kauman, Pecinan, dan Kota Lama.
Menurut dia, Pemkot Semarang tengah menyusun kajian yang dapat menyinkronkan agenda pariwisata di empat kawasan Semarang Lama itu agar menjadi suatu atraksi yang terkolaborasi.
"Jadi ini masih tahap yang pertama. Selanjutnya akan ada revitalisasi," kata Ita, saat menghadiri Kirab Budaya dan Pengukuhan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Melayu.
"Kemarin dari ahli-ahli cagar budaya sampai ke ahli-ahli arsitektur menyampaikan kalau tidak menormalisasi tapi restorasi kali Semarang. Sehingga nanti kita kembalikan. Jadi bapak ibu jangan khawatir, Insya Allah tahun depan, kita akan lebih baguskan lagi," katanya.
Dari Pemkot Semarang, Dinas Tata Ruang melakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) untuk restorasi Masjid Menara yang diharapkan nanti menjadi satu jujugan wisata favorit di Kampung Melayu.
"Masjid pertama di kota Semarang ini ya Masjid Menara Layur. Kami lihat gambaran utuhnya lewat kajian Disbudpar karena ini kan ada sejarah, ada story telling-nya sehingga diharapkan menjadi daya tarik kawasan ini," ujarnya.
Dengan pengembangan pariwisata di Kampung Melayu, Ita berkomitmen mendorong masyarakat untuk bergerak bersama dalam mengembangkan perekonomian dan potensi wisata, termasuk dengan keberadaan pokdarwis.
"Hari ini adalah hari yang istimewa, di Kampung Melayu ini sudah Darwis atau sadar wisata. Kampung Melayu juga sudah jadi (proyek) revitalisasi yang dibantu oleh Kementerian PUPR. Tidak hanya Kota Lama saja tapi juga Kampung Melayu dan Kauman. Ini merupakan satu kawasan yang mesti dilestarikan," katanya.
Baca juga: Jalan kaki menikmati peninggalan sejarah Kota Lama Semarang
Baca juga: Tujuh tempat wisata untuk kenang sejarah Indonesia
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Minggu, menyebutkan bahwa Kampung Melayu adalah satu satu kawasan yang mendapatkan perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Baca juga: Holding BUMN Pariwisata InJourney siap kembangkan Kota Lama Semarang
Diharapkan, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, hal tersebut mampu meningkatkan antusiasme dan kepedulian masyarakat setempat terhadap tata kelola pariwisata di Kampung Melayu.
Ia menginginkan eksistensi Kampung Melayu tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi satu kesatuan dengan kawasan Semarang Lama lainnya, yakni Kauman, Pecinan, dan Kota Lama.
Menurut dia, Pemkot Semarang tengah menyusun kajian yang dapat menyinkronkan agenda pariwisata di empat kawasan Semarang Lama itu agar menjadi suatu atraksi yang terkolaborasi.
"Jadi ini masih tahap yang pertama. Selanjutnya akan ada revitalisasi," kata Ita, saat menghadiri Kirab Budaya dan Pengukuhan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Melayu.
"Kemarin dari ahli-ahli cagar budaya sampai ke ahli-ahli arsitektur menyampaikan kalau tidak menormalisasi tapi restorasi kali Semarang. Sehingga nanti kita kembalikan. Jadi bapak ibu jangan khawatir, Insya Allah tahun depan, kita akan lebih baguskan lagi," katanya.
Dari Pemkot Semarang, Dinas Tata Ruang melakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED) untuk restorasi Masjid Menara yang diharapkan nanti menjadi satu jujugan wisata favorit di Kampung Melayu.
"Masjid pertama di kota Semarang ini ya Masjid Menara Layur. Kami lihat gambaran utuhnya lewat kajian Disbudpar karena ini kan ada sejarah, ada story telling-nya sehingga diharapkan menjadi daya tarik kawasan ini," ujarnya.
Dengan pengembangan pariwisata di Kampung Melayu, Ita berkomitmen mendorong masyarakat untuk bergerak bersama dalam mengembangkan perekonomian dan potensi wisata, termasuk dengan keberadaan pokdarwis.
"Hari ini adalah hari yang istimewa, di Kampung Melayu ini sudah Darwis atau sadar wisata. Kampung Melayu juga sudah jadi (proyek) revitalisasi yang dibantu oleh Kementerian PUPR. Tidak hanya Kota Lama saja tapi juga Kampung Melayu dan Kauman. Ini merupakan satu kawasan yang mesti dilestarikan," katanya.
Baca juga: Jalan kaki menikmati peninggalan sejarah Kota Lama Semarang
Baca juga: Tujuh tempat wisata untuk kenang sejarah Indonesia
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: