Jakarta (ANTARA) - Rangkaian perlombaan kejuaraan atletik pelajar atau Student Athletics Championships (SAC) Indonesia telah menyelesaikan musim perdana dengan 16 peserta terbaik berhak mendapatkan kesempatan menjalani pemusatan latihan di Australia.

Setelah melalui perjalanan panjang sejak kualifikasi yang bergulir di sembilan wilayah pada akhir Agustus hingga Desember 2022, dilanjutkan dengan final di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Rabu (11/1) hingga Jumat (13/1), 16 peserta tersebut berhasil membuktikan diri sebagai pemenang dari jumlah total peserta 31 ribu.

Direktur DBL Indonesia Azrul Ananda mengatakan pemberian kesempatan bagi pemenang ke Australia untuk memberikan dorongan dan motivasi.

"Karena sifatnya pelajar, mereka yang ke Australia bukan hanya berlatih, tetapi juga agar mendapat pengalaman lainnya. Di Australia, mereka akan mengunjungi sekolah-sekolah di sana. Minimal kalau mereka tidak menjadi atlet, bisa memberikan pengalaman dan diharapkan menjadi seseorang yang memiliki wawasan luas," ujar Azrul di Stadion Madya, Jumat.

Final SAC Indonesia berlangsung meriah. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir menyaksikan persaingan antar-peserta.

Orang nomor satu di Indonesia juga ditemani sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Kehadiran para pejabat publik ini turut memotivasi peserta untuk bisa menjadi yang terbaik. Jokowi mengatakan kompetisi atletik pelajar terbesar di Tanah Air ini sangat dibutuhkan untuk memajukan seluruh lini olahraga. Sebab atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga.

"Sepak bola tanpa sebuah speed atau kecepatan lari, kalah. Futsal juga perlu atletik. Semuanya basic-nya ada di sini, sehingga saya sangat mengapresiasi, menghargai apa yang telah dilakukan oleh PASI. Pembinaan dari bawah, pembinaan dari daerah, pembinaan dari sekolah, pembinaan dari madrasah, bagus sekali," kata Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengungkapkan kolaborasi antara PB PASI dan DBL Indonesia melalui edisi perdana SAC Indonesia bertujuan mencari bibit atlet potensial mulai dari level akar rumput.

"Harus dimulai dari bawah, jadi tidak mungkin kita ujug-ujug langsung dapat prestasi bagus. Pada edisi perdana dengan sekarang 31 ribu peserta dari sembilan regional qualifiers, mungkin bisa dapat 20-an orang yang bagus. Tapi bukan hanya olahraganya saja, tapi juga memajukan persatuan dan kesatuan dan suasana gembira. Tahun ini (2023), kami akan bikin yang lebih besar lagi, dengan lebih banyak kota untuk menjaring dari bawah atlet-atlet atletik yang baru," kata Luhut.

Para pemenang yang akan mengikuti training camp di Australia:

Tolak Peluru Putri: Salsyabila Aprilianti (SMAN 3 Tegal) - 10,54 meter
Tolak Peluru Putra: Bayanillah (SMAN 7 Cirebon) - 14,66 meter
Lompat Jauh Putri : Winney Maharati Ruung (SMAN 1 Tanjung) - 4,93 meter
Lompat Jauh Putra : Firli Sahputra (SMKN 2 Medan) - 6,64 meter
Lari 1.000 Meter Putri : Aziyyati Dina Amalina (SMAN 1 Pabelan) - 3:24,49
Lari 1.000 Meter Putra : Yad Hafizudin (MAS Al Ijtihad Danger) - 2:36,53
Lari Estafet 4x100 Meter Putri : SMKN 1 Bawang (Rahma Nur Azizah, Kayla Ziland Fitria Darmawan, Yulia Reni Hidayati, Fatimah Azzahra) - 54,35 detik
Lari Estafet 4x100 Meter Putra : MAN 2 Gresik (M.Naufal Alif Rizky, Dimas Tri Agung, Wisnu Lukman Hakim, M.Rizki Edi Saputra) - 44,87 detik
Lari 100 Meter Putri : Dihanis Arsita (SMAN 4 Malang) - 13,16 detik
Lari 100 Meter Putra : Yogi (SMAN 1 Surade) - 11,06 detik

Baca juga: SAC Indonesia siap jangkau lebih banyak kota usai sukses edisi pertama
Baca juga: Tiga rekor tercipta pada SAC Indonesia 2022 kualifikasi Jawa Tengah
Baca juga: Empat rekor lari tercipta pada SAC Indonesia kualifikasi Jawa Timur