Dishub DIY bakal produksi becak kayuh bertenaga penguat pada 2023
13 Januari 2023 23:20 WIB
Dokumentasi peserta balap becak beradu kecepatan di lintasan Jalan Mulyorejo Indah, Surabaya, Jatim, Minggu (23/11). Lomba balap becak yang diadakan Kodim 0831/Surabaya Timur tersebut untuk memperingati Hari Pahlawan dan menjalin komunikasi sosial dan kreatif serta kemanunggalan TNI dengan mewujudkan kebersamaan TNI AD bersama rakyat. (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra)
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta berencana memproduksi moda transportasi listrik berupa becak kayuh bertenaga penguat pada tahun 2023 dengan dibiayai dana keistimewaan (danais).
Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat, mengatakan proses produksi akan diawali uji coba dan penilaian purwarupa (prototipe) yang sudah ada.
"Semua nanti di-'support' danais mulai pembuatan prototipe, proses (uji coba), sampai produksi," ujar Made.
Kawasan sumbu filosofi Kota Yogyakarta yang meliputi Tugu, Malioboro, hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta, disebutkan Made, bakal menjadi proyek percontohan operasional moda transportasi tradisional itu.
"Ada mekanismenya, tidak produksi kemudian semua pengemudi becak kami kasih, enggak," kata dia.
Baca juga: Yogyakarta siapkan sanksi tegas becak "nuthuk" tarif
Ia menjelaskan gagasan memproduksi becak kayuh bertenaga penguat merupakan bagian dari implementasi Perda DIY Nomor 5 Tahun 2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong.
Dengan sentuhan teknologi, kata dia, kelestarian becak kayuh sebagai salah satu ikon kendaraan tradisional di DIY diharapkan bisa tetap terjaga.
Becak yang akan diproduksi, menurut Made, mempertahankan ciri khas becak yaitu pedal untuk mengayuh, hanya saja akan didukung dengan sistem penggerak layaknya sepeda listrik dengan dilengkapi baterai.
"Untuk melestarikan becak kayuh kita perkuat dengan teknologi, tanpa meninggalkan sisi tradisionalnya. Jadi tetap dikayuh, tapi nanti lebih ringan, seperti di sepeda-sepeda mahal," kata dia.
Saat ini, kata Made, sudah ada 16 prototipe yang diproduksi Dinas Perhubungan DIY, Dishub Kota Yogyakarta, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), dan Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta yang siap diuji coba.
Baca juga: Kapolda Sumut bawa becak bermotor ajak masyarakat tertib lalu lintas
Setelah diuji coba, tim yang melibatkan unsur perguruan tinggi akan melakukan penilaian dari aspek kekuatan hingga biaya sampai ditentukan model yang ideal untuk diproduksi.
"Jadi kami tidak bisa ini langsung produksi karena harus ada jaminan keselamatan juga. Itu kan kendaraan umum ya, walaupun dia kendaraan tradisional tapi dia sebagai kendaraan pengangkut," kata dia.
Selain dari empat instansi tersebut, menurut Made, pihak lain termasuk swasta berpeluang menyodorkan prototipe serupa berteknologi lebih canggih sepanjang spesifikasinya sesuai dengan SE Dirjen Perhubungan Darat. "Harus ada spesifikasi khusus yang sudah kami tentukan," ujar dia.
Produksi becak kayuh bertenaga penguat, kata dia, nantinya didahului dengan penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) DIY yang mengatur kelembagaan dan zonasi penggunaannya.
"Pergub sedang dalam proses, akan kami selesaikan 2023 sehingga itu nanti jadi penguatnya," ujar Made.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur bagi bendera dan sembako ke tukang becak Pamekasan
Baca juga: Presiden Timor Leste kenang kunjungannya ke Jakarta naik becak
Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat, mengatakan proses produksi akan diawali uji coba dan penilaian purwarupa (prototipe) yang sudah ada.
"Semua nanti di-'support' danais mulai pembuatan prototipe, proses (uji coba), sampai produksi," ujar Made.
Kawasan sumbu filosofi Kota Yogyakarta yang meliputi Tugu, Malioboro, hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta, disebutkan Made, bakal menjadi proyek percontohan operasional moda transportasi tradisional itu.
"Ada mekanismenya, tidak produksi kemudian semua pengemudi becak kami kasih, enggak," kata dia.
Baca juga: Yogyakarta siapkan sanksi tegas becak "nuthuk" tarif
Ia menjelaskan gagasan memproduksi becak kayuh bertenaga penguat merupakan bagian dari implementasi Perda DIY Nomor 5 Tahun 2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong.
Dengan sentuhan teknologi, kata dia, kelestarian becak kayuh sebagai salah satu ikon kendaraan tradisional di DIY diharapkan bisa tetap terjaga.
Becak yang akan diproduksi, menurut Made, mempertahankan ciri khas becak yaitu pedal untuk mengayuh, hanya saja akan didukung dengan sistem penggerak layaknya sepeda listrik dengan dilengkapi baterai.
"Untuk melestarikan becak kayuh kita perkuat dengan teknologi, tanpa meninggalkan sisi tradisionalnya. Jadi tetap dikayuh, tapi nanti lebih ringan, seperti di sepeda-sepeda mahal," kata dia.
Saat ini, kata Made, sudah ada 16 prototipe yang diproduksi Dinas Perhubungan DIY, Dishub Kota Yogyakarta, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG), dan Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta yang siap diuji coba.
Baca juga: Kapolda Sumut bawa becak bermotor ajak masyarakat tertib lalu lintas
Setelah diuji coba, tim yang melibatkan unsur perguruan tinggi akan melakukan penilaian dari aspek kekuatan hingga biaya sampai ditentukan model yang ideal untuk diproduksi.
"Jadi kami tidak bisa ini langsung produksi karena harus ada jaminan keselamatan juga. Itu kan kendaraan umum ya, walaupun dia kendaraan tradisional tapi dia sebagai kendaraan pengangkut," kata dia.
Selain dari empat instansi tersebut, menurut Made, pihak lain termasuk swasta berpeluang menyodorkan prototipe serupa berteknologi lebih canggih sepanjang spesifikasinya sesuai dengan SE Dirjen Perhubungan Darat. "Harus ada spesifikasi khusus yang sudah kami tentukan," ujar dia.
Produksi becak kayuh bertenaga penguat, kata dia, nantinya didahului dengan penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) DIY yang mengatur kelembagaan dan zonasi penggunaannya.
"Pergub sedang dalam proses, akan kami selesaikan 2023 sehingga itu nanti jadi penguatnya," ujar Made.
Baca juga: Gubernur Jawa Timur bagi bendera dan sembako ke tukang becak Pamekasan
Baca juga: Presiden Timor Leste kenang kunjungannya ke Jakarta naik becak
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: