Bappenas: Indonesia teguhkan posisi sebagai negara maritim di 2045
13 Januari 2023 17:57 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Kerja Penyusunan RPJPN 2025-2045 yang dihadiri seluruh Eselon I dan Eselon II serta pegawai Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta, Jumat (13/01/2023). (ANTARA/HO-Bappenas)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan di 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan, Indonesia akan semakin meneguhkan posisi sebagai negara maritim.
"Cara berpikir maritim akan berbeda dengan cara berpikir kontinental. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, cara berpikir maritim harus kita kedepankan, harus di-streamline bagaimana maritim menjadi visi di dalam 2045,” ujar Suharso dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Luhut: AIS Forum upaya Indonesia wujudkan visi poros maritim dunia
Menurut dia, cara berpikir tersebut harus didukung dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan nasional, terutama dalam penyusunan RPJPN 2025-2045.
Salah satu strategi yang diusung adalah analisis data yang lebih tajam serta optimalisasi evidence-based policy agar kebijakan publik berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, Suharso menyebutkan pernyataan masalah harus dilihat dengan lebih jelas, lebih dalam menyajikan data dan analisis datanya, hingga opsi kebijakan untuk mengatasinya.
Selain disusun dengan penajaman cara berpikir dan peningkatan kualitas perencanaan, RPJPN 2025-2045 juga akan mengamanatkan target dan capaian yang bertujuan akhir mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita harus konvergen di dalam pencapaian pembangunan, baik dalam skala nasional, maupun dalam skala lokal. Kita harus dorong agregat pertumbuhan ekonomi di semua peluang yang ada,” ungkapnya.
Penyusunan RPJPN 2025-2045 akan memastikan pelibatan publik melalui sejumlah forum konsultasi publik dalam menghimpun masukan masyarakat untuk pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca juga: Wantanas : Indonesia harus jadi poros maritim dunia
Baca juga: Pengamat: Panglima TNI Yudo mampu mewujudkan negara poros maritim
"Cara berpikir maritim akan berbeda dengan cara berpikir kontinental. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, cara berpikir maritim harus kita kedepankan, harus di-streamline bagaimana maritim menjadi visi di dalam 2045,” ujar Suharso dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Luhut: AIS Forum upaya Indonesia wujudkan visi poros maritim dunia
Menurut dia, cara berpikir tersebut harus didukung dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan nasional, terutama dalam penyusunan RPJPN 2025-2045.
Salah satu strategi yang diusung adalah analisis data yang lebih tajam serta optimalisasi evidence-based policy agar kebijakan publik berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, Suharso menyebutkan pernyataan masalah harus dilihat dengan lebih jelas, lebih dalam menyajikan data dan analisis datanya, hingga opsi kebijakan untuk mengatasinya.
Selain disusun dengan penajaman cara berpikir dan peningkatan kualitas perencanaan, RPJPN 2025-2045 juga akan mengamanatkan target dan capaian yang bertujuan akhir mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kita harus konvergen di dalam pencapaian pembangunan, baik dalam skala nasional, maupun dalam skala lokal. Kita harus dorong agregat pertumbuhan ekonomi di semua peluang yang ada,” ungkapnya.
Penyusunan RPJPN 2025-2045 akan memastikan pelibatan publik melalui sejumlah forum konsultasi publik dalam menghimpun masukan masyarakat untuk pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca juga: Wantanas : Indonesia harus jadi poros maritim dunia
Baca juga: Pengamat: Panglima TNI Yudo mampu mewujudkan negara poros maritim
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: