Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) mengerahkan personel untuk mencari seorang warga Desa Balifitu, Kabupaten Halmahera Tengah, dilaporkan terseret arus gelombang laut saat memancing ikan bersama saudaranya.

Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman dihubungi, Jumat, menyatakan korban bernama Nurma Ahad (59 tahun) seorang perempuan yang terseret arus laut itu saat bersama adiknya berniat mancing di dekat Dermaga Binisowlo dari jarak dari rumah ke Dermaga kurang lebih 500 meter.

Saat korban mancing, adiknya menunggu di pantai, sampai saat waktunya pulang, adiknya tidak melihat lagi kakaknya, sempat adiknya mencari korban, namun tidak menemukan, katanya.

"Adiknya kembali ke rumah untuk mengecek keberadaan kakaknya di rumah namun tidak ada, selanjutnya adiknya bersama keluarga kembali mengecek ke tempat kejadian," katanya.

Namun di lokasi yang di dapat hanya alat pancing korban selanjutnya mereka kembali ke kampung melaporkan kejadian tersebut kepada warga setempat untuk melakukan pencarian, sampai hingga malam hari korban belum ditemukan, katanya.

Baca juga: Mahasiswa tenggelam di Pantai Ternate ditemukan SAR meninggal

Baca juga: Basarnas evakuasi jenazah asal Inggris di hutan Ternate


"Perkiraan korban terseret ombak, karena saat sore itu cuaca di lokasi ekstrem ," ujarnya.

Setelah menerima laporan Tim Rescue Kansar Ternate Persiapan peralatan dan berkoordinasi dengan potensi SAR di wilayah Halmahera Tengah untuk melaksanakan pencarian bersama dengan warga setempat.

Dirinya juga membantah tudingan bahwa pihaknya lambat menerjunkan personil ke lokasi pencarian orang hilang terseret ombak di Desa Bilifitu, Kecamatan Patani Utara, Halmahera Tengah sejak 10 Januari lalu.

Sebab, belum lama ini Basarnas Ternate dicecar sebuah akun Facebook bernama Ahmad Kamaluddin, akun Facebook ini secara ambigu menyebutkan bahwa Pimpinan Basarnas Ternate lambat menangani laporan tenggelamnya warga Desa Bilifitu Patani Utara.

"Warga yang telah melakukan pencarian 1x 24 jam pun tanpa Basarnas ada dalam pencarian tersebut sedangkan laporan orang hilang sudah masuk pada saat kejadian terjadi dan ini harus bisa menjadi keseriusan dalam menjadi amanah sebagai pimpinan dalam kemanusiaan," ujarnya.

Fathur Rahman menegaskan bahwa pihaknya baru menerima laporan orang hilang dari warga pada tanggal 11 Januari 2023 pukul 10.30 WIT, sementara waktu kejadian orang hilang terjadi di tanggal 10 Januari 2023 pukul 15.00 WIT.

Basarnas Ternate saat melakukan pencarian korban terseret ombak di Patani Utara, Halmahera Tengah baru menerima informasi 1 hari setelah peristiwa orang hilang tersebut.

Belum lagi jarak tempuh dari Kota Ternate ke lokasi kejadian di Desa Bilifitu Patani Utara memakan waktu 10 jam perjalanan, katanya.

Selain itu tidak adanya Kantor Perwakilan Basarnas Ternate di Kabupaten Halmahera Tengah menjadi hambatan Basarnas dalam mencari informasi dari tempat kejadian.

Diketahui korban atas nama Nurma Ahad usia 59 tahun ini memancing di bibir pantai sekitar Desa Bilifitu, wanita paruh baya ini dilaporkan hilang lantaran tak kunjung kembali ke rumah saat memancing.

Baca juga: Warga Morotai yang dilaporkan hilang saat melaut ditemukan selamat

Baca juga: "Longboat" tenggelam di Kepulauan Sula, 4 wafat, 22 dievakuasi SAR