BRIN-ASPI dukung kolaborasi dan integrasi riset sel punca di Indonesia
13 Januari 2023 16:38 WIB
Kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) NLP Indi Dharmayanti berbicara dalam Webinar Talk to Scientists bertemakan Cacar Monyet, Darurat Kesehatan Global, dan Apa yang Perlu Kita Ketahui? yang diikuti secara virtual di Jakarta, Senin (2/8/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) mendukung terciptanya kolaborasi dan integrasi riset sel punca (stem cell) di bidang medis atau kesehatan di Indonesia.
“BRIN berperan mewadahi para peneliti melakukan riset hingga kolaborasi guna mendukung kemajuan penelitian dalam bidang medis, terutama di bidang pengembangan produk sel punca,” kata Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, NLP Indi Dharmayanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, BRIN dan ASPI berkolaborasi mengadakan seminar dan lokakarya sebagai wadah untuk pertukaran dan penyebaran informasi serta ide-ide yang berhubungan dengan sel punca, sel, dan turunannya.
Baca juga: BRIN dorong pembentukan PKR Sel Punca dan PKR Baterai
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mewadahi pertukaran dan penyebaran informasi serta ide-ide untuk mendukung riset sel punca di Indonesia, mengintegrasikan berbagai pihak yang berkaitan dengan riset sel punca di Indonesia, dan mendukung terwujudnya kolaborasi antar-para peneliti untuk meningkatkan kemajuan riset sel punca di Indonesia.
BRIN telah menghasilkan sejumlah publikasi dan paten terkait riset sel punca, antara lain teknologi mikroenkapsulasi berbasis alginat dapat memelihara viabilitas sel punca mesenkim dimana aplikasinya akan digunakan untuk terapi luka kronis.
Kemudian, publikasi terkait sitokin dan faktor pertumbuhan dapat mendiferensiasikan sel punca mesenkim menjadi sel osteosit dengan paten terdaftar serta sel kondrosit dengan paten terdaftar.
Selain itu, tim periset BRIN melakukan penelitian sel punca mesenkim terkait penuaan dini.
Baca juga: ASPI: Perlu kolaborasi dan sinergi perkuat riset sel punca Indonesia
Baca juga: Terapi sel punca pasien COVID-19 kritis, lahirkan asa baru
Berdasarkan Journal of Stem Cells and Regenerative Medicine, sel punca adalah suatu sel yang memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri (self-renewal) serta kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Menurut Journal of Stem Cell Research and Therapy, meskipun sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi, sel punca dapat menghasilkan sel yang terspesialisasi, seperti sel otot jantung, sel darah atau sel saraf.
“BRIN berperan mewadahi para peneliti melakukan riset hingga kolaborasi guna mendukung kemajuan penelitian dalam bidang medis, terutama di bidang pengembangan produk sel punca,” kata Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, NLP Indi Dharmayanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, BRIN dan ASPI berkolaborasi mengadakan seminar dan lokakarya sebagai wadah untuk pertukaran dan penyebaran informasi serta ide-ide yang berhubungan dengan sel punca, sel, dan turunannya.
Baca juga: BRIN dorong pembentukan PKR Sel Punca dan PKR Baterai
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mewadahi pertukaran dan penyebaran informasi serta ide-ide untuk mendukung riset sel punca di Indonesia, mengintegrasikan berbagai pihak yang berkaitan dengan riset sel punca di Indonesia, dan mendukung terwujudnya kolaborasi antar-para peneliti untuk meningkatkan kemajuan riset sel punca di Indonesia.
BRIN telah menghasilkan sejumlah publikasi dan paten terkait riset sel punca, antara lain teknologi mikroenkapsulasi berbasis alginat dapat memelihara viabilitas sel punca mesenkim dimana aplikasinya akan digunakan untuk terapi luka kronis.
Kemudian, publikasi terkait sitokin dan faktor pertumbuhan dapat mendiferensiasikan sel punca mesenkim menjadi sel osteosit dengan paten terdaftar serta sel kondrosit dengan paten terdaftar.
Selain itu, tim periset BRIN melakukan penelitian sel punca mesenkim terkait penuaan dini.
Baca juga: ASPI: Perlu kolaborasi dan sinergi perkuat riset sel punca Indonesia
Baca juga: Terapi sel punca pasien COVID-19 kritis, lahirkan asa baru
Berdasarkan Journal of Stem Cells and Regenerative Medicine, sel punca adalah suatu sel yang memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri (self-renewal) serta kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Menurut Journal of Stem Cell Research and Therapy, meskipun sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi, sel punca dapat menghasilkan sel yang terspesialisasi, seperti sel otot jantung, sel darah atau sel saraf.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: