Washington (ANTARA) - Tahun 2022 ditutup dengan inflasi yang sangat tinggi di Amerika Serikat (AS), meski turun tipis pada Desember.

Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Kamis (12/1), indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) AS turun sangat tipis 0,1 persen pada Desember, .

Indeks tersebut mengukur harga berbagai barang konsumen dan dipantau dengan ketat oleh Federal Reserve (The Fed) saat bank sentral AS itu menetapkan suku bunga.

Data pada Kamis tersebut sesuai dengan perkiraan dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Meskipun penurunan tersebut merupakan penurunan inflasi secara bulanan (month-on-month) terbesar sejak April 2020, saat karantina wilayah (lockdown) menghancurkan perekonomian AS, inflasi tersebut masih menjadi yang terburuk dalam 40 tahun terakhir.

Penurunan tajam harga bensin menyumbang sebagian besar penurunan kecil dalam indeks tersebut. Harga di stasiun pengisian bahan bakar turun 9,4 persen secara bulanan dan saat ini tercatat 1,5 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu.

Namun pada saat yang sama, harga gas masih jauh lebih tinggi dari dua tahun lalu.

Harga bahan bakar minyak juga turun 16,6 persen secara bulanan.

Harga pangan juga mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen secara bulanan pada Desember, naik dari rekor tertinggi. Sedangkan harga tempat tinggal meningkat 0,8 persen secara bulanan dengan kenaikan sebesar 7,5 persen dibanding setahun lebih yang lalu.