Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan outstanding pembiayaan bisnis Gadai Emas dan Cicil Emas mencapai Rp5,93 triliun atau tumbuh signifikan 29,4 persen secara tahunan (yoy) sepanjang tahun 2022.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan nasabah memanfaatkan produk Gadai Emas untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek seperti pembayaran uang masuk sekolah, biaya pengobatan, renovasi rumah, modal kerja jangka pendek, dan kebutuhan pribadi lainnya.

“Beberapa hal yang menjadi keunggulan Gadai Emas BSI adalah layanan yang mudah dan cepat, biaya pemeliharaan yang rendah, dan nilai taksiran emas yang tinggi,” kata Anton sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Sedangkan Cicil Emas, lanjutnya, nasabah memanfaatkannya sebagai salah satu investasi untuk memiliki emas dengan mencicil setiap bulan dan harga yang tetap, sehingga tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga.

“Manfaat produk ini adalah sebagai sarana perencanaan keuangan keluarga antara lain untuk biaya pendidikan, biaya perjalanan ibadah, perencanaan pernikahan dan persiapan masa pensiun,” jelas Anton.

Baca juga: Pertumbuhan pembiayaan BSI ditopang segmen konsumer hingga gadai emas

Pihaknya baru saja memberikan apresiasi kepada nasabah Gadai Emas dan Cicil Emas melalui Program Hujan Emas. Program tersebut diikuti sebanyak 453.122 nasabah dengan total poin yang dikumpulkan sebanyak 8.341.912 poin pada tahun 2022

“Alhamdulillah Program Hujan Emas BSI 2022 telah mengakselerasi bisnis Gadai Emas BSI dan Cicil Emas BSI selama periode yang dilaksanakan yaitu pada 1 Juli – 31 Desember 2022,” kata Anton.

Mekanisme program tersebut dihitung berdasarkan transaksi Gadai Emas dan Cicil Emas oleh nasabah, kemudian diakumulasikan ke dalam poin selama periode program.

“Melalui Program Hujan Emas BSI, kami berharap dapat menjangkau dan mengedukasi masyarakat tentang layanan Gadai Emas dan Cicil Emas BSI dengan prinsip syariah,” kata Anton.

Baca juga: Perkuat bisnis cicil emas, BSI gaet Jamkrindo Syariah