Lampung jadi percontohan pemberian antivirus hepatitis B ibu hamil
13 Januari 2023 12:14 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana saat memberi keterangan. Bandarlampung, Jumat (13/1/2023). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Bandarlampung (ANTARA) - Provinsi Lampung terpilih menjadi provinsi percontohan pemberian antivirus kepada ibu hamil guna mencegah adanya penularan virus hepatitis B dari ibu ke anak.
"Sebagai daerah percontohan pemberian antivirus hepatitis B bagi ibu hamil persiapan sudah dilakukan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan pemberian antivirus tersebut bertujuan untuk mencegah transmisi virus hepatitis B (HBsAg) dari ibu ke anak.
"Persiapan logistik vaksin yang digunakan untuk vaksinasi hepatitis ibu hamil tengah disiapkan, lalu fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk untuk menjadi percontohan pun tengah bersiap," katanya.
Baca juga: UNICEF: Imunisasi lengkap dan PHBS penting cegah hepatitis akut
Baca juga: Pemerintah lakukan penyelidikan epidemiologi antisipasi hepatitis akut
Dia menjelaskan dengan adanya tiga fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi percontohan pemberian antivirus hepatitis B kepada ibu hamil, diharapkan vaksinasi tersebut nantinya akan meluas ke fasilitas pelayanan kesehatan dan kabupaten lainnya di Lampung.
"Pemberian vaksin hepatitis selain ke ibu hamil sudah terus dilakukan, dan untuk pemberian kepada ibu hamil ini diharapkan dapat meluas ke fasilitas pelayanan kesehatan atau daerah lain. Mungkin saat ini karena masih percontohan jadi sedikit dahulu yang melakukan pemberian antivirus tersebut," tambahnya.
Menurut dia dalam mempersiapkan penyelenggaraan pemberian antivirus hepatitis B kepada ibu hamil telah disiapkan pula tenaga vaksinator yang ahli di bidangnya.
"Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik, dan telah disiapkan juga vaksinator yang ahli di bidangnya untuk memberikan antivirus hepatitis B kepada ibu hamil di sini," ucapnya lagi.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjadikan enam provinsi sebagai percontohan pemberian antivirus kepada ibu hamil salah satunya di Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Puskesmas Way Kandis, dan Puskesmas Gedong Air Kota Bandarlampung.
Penetapan daerah percontohan itu tertuang melalui surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/15/2023 tentang Percontohan Pemberian Antivirus pada Ibu Hamil untuk Pencegahan Transmisi Virus Hepatitis B dari Ibu ke Anak.
Percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil tersebut dilakukan dengan memberikan obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL), atau dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai satu bulan setelah melahirkan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pemberian antivirus hepatitis B kepada ibu hamil tersebut dilakukan sebab tingginya prevalensi hepatitis B di Indonesia sebesar 7,1 persen dari penduduk Indonesia pada 2013.
Dimana ada 820 ribu kematian pada 2019 akibat kanker hati akibat virus hepatitis B. Sedangkan bayi yang terinfeksi memiliki rasio 90-95 persen berkembang menjadi hepatitis B kronis.
Baca juga: Kulit menguning hingga hilang sadar tanda gejala berat Hepatitis akut
Baca juga: IDAI: vaksinasi ulang dimungkinkan bagi korban vaksin palsu
"Sebagai daerah percontohan pemberian antivirus hepatitis B bagi ibu hamil persiapan sudah dilakukan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan pemberian antivirus tersebut bertujuan untuk mencegah transmisi virus hepatitis B (HBsAg) dari ibu ke anak.
"Persiapan logistik vaksin yang digunakan untuk vaksinasi hepatitis ibu hamil tengah disiapkan, lalu fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk untuk menjadi percontohan pun tengah bersiap," katanya.
Baca juga: UNICEF: Imunisasi lengkap dan PHBS penting cegah hepatitis akut
Baca juga: Pemerintah lakukan penyelidikan epidemiologi antisipasi hepatitis akut
Dia menjelaskan dengan adanya tiga fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi percontohan pemberian antivirus hepatitis B kepada ibu hamil, diharapkan vaksinasi tersebut nantinya akan meluas ke fasilitas pelayanan kesehatan dan kabupaten lainnya di Lampung.
"Pemberian vaksin hepatitis selain ke ibu hamil sudah terus dilakukan, dan untuk pemberian kepada ibu hamil ini diharapkan dapat meluas ke fasilitas pelayanan kesehatan atau daerah lain. Mungkin saat ini karena masih percontohan jadi sedikit dahulu yang melakukan pemberian antivirus tersebut," tambahnya.
Menurut dia dalam mempersiapkan penyelenggaraan pemberian antivirus hepatitis B kepada ibu hamil telah disiapkan pula tenaga vaksinator yang ahli di bidangnya.
"Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik, dan telah disiapkan juga vaksinator yang ahli di bidangnya untuk memberikan antivirus hepatitis B kepada ibu hamil di sini," ucapnya lagi.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjadikan enam provinsi sebagai percontohan pemberian antivirus kepada ibu hamil salah satunya di Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Puskesmas Way Kandis, dan Puskesmas Gedong Air Kota Bandarlampung.
Penetapan daerah percontohan itu tertuang melalui surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/15/2023 tentang Percontohan Pemberian Antivirus pada Ibu Hamil untuk Pencegahan Transmisi Virus Hepatitis B dari Ibu ke Anak.
Percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil tersebut dilakukan dengan memberikan obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL), atau dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai satu bulan setelah melahirkan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pemberian antivirus hepatitis B kepada ibu hamil tersebut dilakukan sebab tingginya prevalensi hepatitis B di Indonesia sebesar 7,1 persen dari penduduk Indonesia pada 2013.
Dimana ada 820 ribu kematian pada 2019 akibat kanker hati akibat virus hepatitis B. Sedangkan bayi yang terinfeksi memiliki rasio 90-95 persen berkembang menjadi hepatitis B kronis.
Baca juga: Kulit menguning hingga hilang sadar tanda gejala berat Hepatitis akut
Baca juga: IDAI: vaksinasi ulang dimungkinkan bagi korban vaksin palsu
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
Tags: