Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap oleh PT HM Sampoerna Tbk ke Malaysia dan Filipina.

"Investasi yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk. ini diharapkan dapat memberi dampak positif dalam mendorong inovasi, serta penciptaan nilai ekonomi pada banyak sektor antara lain sektor UMKM, ritel tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan R&D," kata Menko Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pengembangan Industri Pengolahan Tembakau yang inovatif terus didorong pemerintah dan sekaligus diharapkan dapat meningkatkan investasi. Industri Pengolahan Tembakau juga memiliki multiplier effect yang luas dan menjadi salah satu sektor penyerap tenaga kerja yang cukup tinggi.

PT HM Sampoerna Tbk. telah merealisasikan investasi sebesar 186 juta dolar AS, melebihi dari komitmen investasi yang ditargetkan sebelumnya. Fasilitas produksi mulai beroperasi pada kuartal IV 2022 dengan kapasitas 15,45 miliar batang per tahun dan melibatkan kurang lebih 500 pekerja terampil yang didukung fasilitas penelitian dan pengembangan. Setelah ekspor perdana ke Malaysia dan Filipina, selanjutnya ekspor direncanakan ke 40 negara lainnya.

Pada acara peresmian tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa ekspor perdana produk tembakau inovatif ini merupakan bukti nyata bagian dari strategi salah satu sektor industri manufaktur.

“Jadi ini kita dapat dua nih, investasi dapat, untuk ekspor berarti kan ini mendorong neraca perdagangan kita. Kemudian multiplier effect-nya di sektor riil dapat semuanya,” ucap Sesmenko Susiwijono.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas iklim investasi yang kondusif serta komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.


Baca juga: DJBC: Penerimaan Bea Cukai di 2021 tumbuh karena ekspor-impor dan CHT
Baca juga: PTPN X ekspor 86.054 kg tembakau ke Eropa
Baca juga: Bentoel harap pemerintah perhatikan keberlanjutan industri tembakau