Medan (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Fatni Sulani mengatakan, sumber penularan penyakit diare yang melanda Desa Lumut Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah diduga berasal dari Sungai Batang Toru. Warga di sana umumnya menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari, katanya kepada wartawan di Medan, Rabu. Sebanyak 32 orang korban yang terserang penyakit di daerah itu, hanya empat orang yang meninggal dunia, bukan enam orang. Sebahagian besar korban yang sudah menjalani perawatan sudah kembali ke rumah masing-masing, hanya tinggal empat orang lagi yang menjalani perawatan di rumah sakit. Fatni yang juga didampingi oleh Kepala Badan Infokom Provisi Sumut Eddy Syofian menambahkan, saat musim hujan, air sungai bisa keruh/kotor, tapi warga di sana masih menggunakan air tersebut. Mungkin inilah salah satu penyebabnya, ujarnya, seraya menambahkan bahwa jenis penyakit diare itu tidak bisa tertular karena bakteri, virus atau lain sebagainya tanpa merinci penyebab yang pasti. Ia mengatakan, para korban yang menderita penyakit diare itu, saat ini dirawat di Puskesmas Sibabangun. Daerah tersebut merupakan, daerah terpencil, dan hanya bisa ditempuh dengan menggunakan perahu dalam tempo dua atau tiga jam menuju lokasi, tambahnya. Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Infokom Provinsi Sumut Eddy Syofian mengatakan, kejadian luar biasa (KLB) wabah penyakit diare/munmen yang melanda Desa Sibabangun hingga kemarin sudah aman dan terkendali. Menurut dia, langkah-langkah antisipatif sudah dilakukan oleh Pemkab Tapteng. Bahkan, Dinas Kesehatan Provinsi telah mengirimkan tim medis serta obat-obatan ke daerah itu.(*)