Petugas Gulkarmat selamatkan nelayan terdampar di Pulau Kelapa Dua
12 Januari 2023 20:14 WIB
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menyelamatkan seorang nelayan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, Mansyur (55) yang terdampar di perairan Pulau Kelapa Dua, Kamis (12/1/2023). ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan Seribu
Jakarta (ANTARA) - Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menyelamatkan seorang nelayan warga Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, Mansyur (55) yang terdampar di perairan Pulau Kelapa Dua, Kamis.
Kepala Sektor 7 Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Buang Miharja di Jakarta, Kamis, mengatakan Mansyur sempat hilang karena nekat melaut dengan perahu kano saat mencari cumi, sehingga nelayan itu terseret derasnya arus perairan Pulau Pemagaran, Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara, Rabu (11/1).
"Korban terpisah dari dua temannya saat mancing cumi dan perahu kano yang digunakan terseret angin kencang serta ombak di perairan Pulau Magaran," ujar Buang.
Buang mengatakan, Mansyur disangka hilang oleh tujuh temannya di perairan Pulau Pemagaran, Rabu (11/1), sekitar pukul 16.30 WIB.
"Teman-temannya sudah berusaha mencari, tapi korban tidak bisa ditemukan," kata dia.
Akhirnya rombongan pemancing bertujuh orang itu segera menuju Pulau Kelapa untuk melaporkan kepada petugas di Pos Sudin Gulkarmat setempat untuk membantu pencarian Mansyur.
Informasi hilangnya Mansyur diterima petugas sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya Sudin Gulkarmat Jakut dan Kepulauan Seribu mengerahkan empat petugas menggunakan satu unit kapal cepat (speed boat) untuk menyisir perairan Pulau Pemagaran bersama warga Pulau Kelapa.
Buang mengatakan pencarian warga Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan tersebut berlangsung kurang lebih tiga jam hingga akhirnya Mansyur ditemukan di atas perahu kano yang terdampar di perairan Pulau Kelapa Dua.
"Saat ini korban sudah dibawa kembali ke Pulau Tidung (Kepulauan Seribu Selatan) menggunakan kapal nelayan setempat," kata Buang.
Baca juga: Dukcapil DKI rekam data KTP elektronik di SMA 69 Kepulauan Seribu
Baca juga: Puluhan ribu wisatawan kunjungi Taman Arkeologi Onrust sepanjang 2022
Baca juga: Warga Pulau Kelapa diminta rawat jalan lingkar
Kepala Sektor 7 Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Buang Miharja di Jakarta, Kamis, mengatakan Mansyur sempat hilang karena nekat melaut dengan perahu kano saat mencari cumi, sehingga nelayan itu terseret derasnya arus perairan Pulau Pemagaran, Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara, Rabu (11/1).
"Korban terpisah dari dua temannya saat mancing cumi dan perahu kano yang digunakan terseret angin kencang serta ombak di perairan Pulau Magaran," ujar Buang.
Buang mengatakan, Mansyur disangka hilang oleh tujuh temannya di perairan Pulau Pemagaran, Rabu (11/1), sekitar pukul 16.30 WIB.
"Teman-temannya sudah berusaha mencari, tapi korban tidak bisa ditemukan," kata dia.
Akhirnya rombongan pemancing bertujuh orang itu segera menuju Pulau Kelapa untuk melaporkan kepada petugas di Pos Sudin Gulkarmat setempat untuk membantu pencarian Mansyur.
Informasi hilangnya Mansyur diterima petugas sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya Sudin Gulkarmat Jakut dan Kepulauan Seribu mengerahkan empat petugas menggunakan satu unit kapal cepat (speed boat) untuk menyisir perairan Pulau Pemagaran bersama warga Pulau Kelapa.
Buang mengatakan pencarian warga Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan tersebut berlangsung kurang lebih tiga jam hingga akhirnya Mansyur ditemukan di atas perahu kano yang terdampar di perairan Pulau Kelapa Dua.
"Saat ini korban sudah dibawa kembali ke Pulau Tidung (Kepulauan Seribu Selatan) menggunakan kapal nelayan setempat," kata Buang.
Baca juga: Dukcapil DKI rekam data KTP elektronik di SMA 69 Kepulauan Seribu
Baca juga: Puluhan ribu wisatawan kunjungi Taman Arkeologi Onrust sepanjang 2022
Baca juga: Warga Pulau Kelapa diminta rawat jalan lingkar
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023
Tags: