Gojek bekali mitra pengemudi dengan edukasi pelayanan prima
12 Januari 2023 17:13 WIB
Suasana pelatihan Bengkel Belajar Mitra yang diadakan Gojek di Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023). (ANTARA/Natisha Andarningtyas)
Jakarta (ANTARA) - Platform layanan on-demand Gojek membekali mitra pengemudi mereka dengan edukasi melalui program Bengkel Belajar Mitra supaya bisa memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
"Mitra pengemudi adalah ujung tombak untuk pelayanan prima. Kami percaya melalui pelatihan, pengemudi bisa bertukar pengalaman dan mendapatkan pengetahuan tentang pelayanan prima," kata Head of Global Marketing Ride and Transport Brand Experience Gojek Stella Darmadi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Bengkel Belajar Mitra, alias BBM, adalah program rutin Gojek yang sempat terhenti karena pandemi. Acara tahun ini adalah yang pertama setelah Indonesia mengalami pandemi.
Baca juga: GOTO bantah kabar peserta ESOP jual saham Rp2 per lembar
Selama pandemi dua tahun belakangan Gojek memberikan edukasi melalui fitur Tips Pintar pada aplikasi untuk mitra.
Pada pelatihan yang diikuti ratusan mitra GoRide dan GoCar dari Jakarta dan sekitarnya, Gojek memfokuskan materi pada bagaimana memberikan pelayanan prima kepada pelanggan. Gojek bekerja sama dengan lembaga sertifikasi pelayanan industri Worldwide Quality Assurance.
Materi yang diberikan mengacu pada Tata Tertib Gojek, antara lain bersikap dan berbicara yang sopan kepada pelanggan dan sikap seperti apa yang perlu dilakukan untuk memastikan kenyamanan pelanggan.
"Mitra pengemudi diingatkan kembali soal praktik-praktik pelayanan," kata Stella.
Gojek meyakini pelayanan yang prima akan berdampak langsung pada pengemudi, pelanggan dan perusahaan itu sendiri.
Pelayanan prima tentu akan membuat konsumen jauh lebih puas ketika menggunakan layanan Gojek, terutama GoRide dan GoCar. Jika pelanggan merasa puas tentu akan meninggalkan kesan yang baik tentang layanan dari Gojek.
Apresiasi yang diterima langsung oleh pengemudi misalnya bintang lima, tanda pelayanan terbaik, pada aplikasi.
Salah seorang pengemudi GoRide yang mengikuti pelatihan Bengkel Belajar Mitra, Agus Mardianto, mengatakan materi yang diberikan bisa berdampak cukup besar bagi mitra pengemudi. Mitra Gojek memiliki latar belakang yang beragam sehingga pelatihan seperti itu bisa menyamakan pemahaman mereka soal standar pelayanan prima.
"Menjaga kenyamanan konsumen sehingga mereka tahu bahwa pilihan mereka benar," kata Agus.
Sementara bagi pengemudi GoCar Weimpy Sulendra, pelatihan bisa kembali menyegarkan ingatan mereka soal praktik yang bisa membuat pelanggan nyaman.
"Misalnya senyum dan mobil wangi," kata Weimpy.
Gojek melalui Bengkel Belajar Mitra edisi sebelumnya antara lain sudah memberikan pelatihan perawatan kendaraan, pengelolaan keuangan dan anti-pelecehan seksual. Tahun lalu, untuk komunitas pengemudi di Bali, pelatihan yang diberikan adalah pelayanan prima dan bahasa Inggris karena berkaitan dengan penyelenggaraan G20.
Baca juga: GoPlay Creator's Playdate bakal digelar 4 Februari 2023
Baca juga: Kemitraan GoTo dan TransJakarta sasar 800ribu "captive market"
Baca juga: Makin diandalkan, Gojek berikan Apresiasi Mitra Juara Gojek 2022
"Mitra pengemudi adalah ujung tombak untuk pelayanan prima. Kami percaya melalui pelatihan, pengemudi bisa bertukar pengalaman dan mendapatkan pengetahuan tentang pelayanan prima," kata Head of Global Marketing Ride and Transport Brand Experience Gojek Stella Darmadi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Bengkel Belajar Mitra, alias BBM, adalah program rutin Gojek yang sempat terhenti karena pandemi. Acara tahun ini adalah yang pertama setelah Indonesia mengalami pandemi.
Baca juga: GOTO bantah kabar peserta ESOP jual saham Rp2 per lembar
Selama pandemi dua tahun belakangan Gojek memberikan edukasi melalui fitur Tips Pintar pada aplikasi untuk mitra.
Pada pelatihan yang diikuti ratusan mitra GoRide dan GoCar dari Jakarta dan sekitarnya, Gojek memfokuskan materi pada bagaimana memberikan pelayanan prima kepada pelanggan. Gojek bekerja sama dengan lembaga sertifikasi pelayanan industri Worldwide Quality Assurance.
Materi yang diberikan mengacu pada Tata Tertib Gojek, antara lain bersikap dan berbicara yang sopan kepada pelanggan dan sikap seperti apa yang perlu dilakukan untuk memastikan kenyamanan pelanggan.
"Mitra pengemudi diingatkan kembali soal praktik-praktik pelayanan," kata Stella.
Gojek meyakini pelayanan yang prima akan berdampak langsung pada pengemudi, pelanggan dan perusahaan itu sendiri.
Pelayanan prima tentu akan membuat konsumen jauh lebih puas ketika menggunakan layanan Gojek, terutama GoRide dan GoCar. Jika pelanggan merasa puas tentu akan meninggalkan kesan yang baik tentang layanan dari Gojek.
Apresiasi yang diterima langsung oleh pengemudi misalnya bintang lima, tanda pelayanan terbaik, pada aplikasi.
Salah seorang pengemudi GoRide yang mengikuti pelatihan Bengkel Belajar Mitra, Agus Mardianto, mengatakan materi yang diberikan bisa berdampak cukup besar bagi mitra pengemudi. Mitra Gojek memiliki latar belakang yang beragam sehingga pelatihan seperti itu bisa menyamakan pemahaman mereka soal standar pelayanan prima.
"Menjaga kenyamanan konsumen sehingga mereka tahu bahwa pilihan mereka benar," kata Agus.
Sementara bagi pengemudi GoCar Weimpy Sulendra, pelatihan bisa kembali menyegarkan ingatan mereka soal praktik yang bisa membuat pelanggan nyaman.
"Misalnya senyum dan mobil wangi," kata Weimpy.
Gojek melalui Bengkel Belajar Mitra edisi sebelumnya antara lain sudah memberikan pelatihan perawatan kendaraan, pengelolaan keuangan dan anti-pelecehan seksual. Tahun lalu, untuk komunitas pengemudi di Bali, pelatihan yang diberikan adalah pelayanan prima dan bahasa Inggris karena berkaitan dengan penyelenggaraan G20.
Baca juga: GoPlay Creator's Playdate bakal digelar 4 Februari 2023
Baca juga: Kemitraan GoTo dan TransJakarta sasar 800ribu "captive market"
Baca juga: Makin diandalkan, Gojek berikan Apresiasi Mitra Juara Gojek 2022
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: