Kadin sebut Indonesia butuh investasi transportasi laut
12 Januari 2023 16:06 WIB
Group Head of Corporate Secretary Pelindo Ali Mulyono (kiri), Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Akbar Djohan (tengah), Ketua Komite Tetap Bidang Perhubungan Laut Kadin Indonesia Nova Y. Mugijanto (kanan) dalam konferensi pers BIMP-EAGA Maritime 2023 di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (12/1/2023). ANTARA/Sinta Ambarwati
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Tetap Bidang Perhubungan Laut Kadin Indonesia Nova Y. Mugijanto mengatakan Indonesia membutuhkan investasi di bidang transportasi laut, yakni untuk peremajaan kapal yang ada, membeli kapal baru serta menambah pasar internasional.
Nova mengatakan total armada kapal yang teregistrasi di Indonesia adalah sebanyak 80 ribu kapal, 50 persen diantaranya merupakan kapal ikan, disusul sekitar 30-40 ribu merupakan kapal niaga.
Nova dalam konferensi pers BIMP-EAGA Maritime 2023 di Jakarta, Kamis, mengatakan, secara umum kapal domestik Indonesia berusia lebih dari 15 tahun, sehingga dibutuhkan investasi untuk merevitalisasi kapal lama.
Baca juga: Rektor Unhas ajak OJK dorong perbankan investasi di sektor laut
“Jadi bagaimana ke depannya punya armada yang lebih modern,” ujarnya.
Meski tak menyebutkan secara spesifik dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi maupun membeli bari kapal, Nova menerangkan dana yang dibutuhkan dalam membeli armada kapal niaga baru sebesar Rp50-100 miliar/kapal.
“Kapal luar negeri lebih besar lagi (biayanya),” imbuhnya.
Dengan potensi maritim Indonesia yang sangat luas, lanjut dia, transportasi laut menjadi nadi dalam perekonomian Tanah Air, sehingga melalui kegiatan Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang rencananya akan dilangsungkan pada 21-23 Februari 2023 dapat memberikan manfaat bagi industri logistik di Indonesia maupun negara-negara lain.
Kegiatan yang diselenggarakan PT Pelindo dan didukung oleh Kadin Indonesia , BIMP-EAGA Council dan Chartered Institute of Logistic and Transport Indonesia (CILT) ini, turut diramaikan dengan kehadiran 40 perusahaan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Akbar Djohan menargetkan dalam acara tersebut nantinya dapat menghasilkan perjanjian bisnis yang dapat dieksekusi sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Kita sih minta pemangku kepentingan dari sisi regulator maupun pelaku usaha dari skala nasional dan internasional bisa meramaikan lebih banyak lagi pesertanya, supaya kelanjutan dari perusahaan ini bisa konkrit, berkontribusi dan lebih bisa dieksekusi dalam waktu singkat,” katanya.
Baca juga: Menjual potensi investasi melalui pameran nasional "Sail Tidore 2022"
Baca juga: Pemerintah siapkan tiga Perpres rencana zonasi kawasan laut
Nova mengatakan total armada kapal yang teregistrasi di Indonesia adalah sebanyak 80 ribu kapal, 50 persen diantaranya merupakan kapal ikan, disusul sekitar 30-40 ribu merupakan kapal niaga.
Nova dalam konferensi pers BIMP-EAGA Maritime 2023 di Jakarta, Kamis, mengatakan, secara umum kapal domestik Indonesia berusia lebih dari 15 tahun, sehingga dibutuhkan investasi untuk merevitalisasi kapal lama.
Baca juga: Rektor Unhas ajak OJK dorong perbankan investasi di sektor laut
“Jadi bagaimana ke depannya punya armada yang lebih modern,” ujarnya.
Meski tak menyebutkan secara spesifik dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi maupun membeli bari kapal, Nova menerangkan dana yang dibutuhkan dalam membeli armada kapal niaga baru sebesar Rp50-100 miliar/kapal.
“Kapal luar negeri lebih besar lagi (biayanya),” imbuhnya.
Dengan potensi maritim Indonesia yang sangat luas, lanjut dia, transportasi laut menjadi nadi dalam perekonomian Tanah Air, sehingga melalui kegiatan Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang rencananya akan dilangsungkan pada 21-23 Februari 2023 dapat memberikan manfaat bagi industri logistik di Indonesia maupun negara-negara lain.
Kegiatan yang diselenggarakan PT Pelindo dan didukung oleh Kadin Indonesia , BIMP-EAGA Council dan Chartered Institute of Logistic and Transport Indonesia (CILT) ini, turut diramaikan dengan kehadiran 40 perusahaan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Akbar Djohan menargetkan dalam acara tersebut nantinya dapat menghasilkan perjanjian bisnis yang dapat dieksekusi sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Kita sih minta pemangku kepentingan dari sisi regulator maupun pelaku usaha dari skala nasional dan internasional bisa meramaikan lebih banyak lagi pesertanya, supaya kelanjutan dari perusahaan ini bisa konkrit, berkontribusi dan lebih bisa dieksekusi dalam waktu singkat,” katanya.
Baca juga: Menjual potensi investasi melalui pameran nasional "Sail Tidore 2022"
Baca juga: Pemerintah siapkan tiga Perpres rencana zonasi kawasan laut
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: