Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat panen raya padi di Desa Werdoyo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, memastikan pasokan beras melimpah pada awal tahun 2023.

"Sekarang kita sudah masuk ke panen raya dan memang daerah unggulan itu termasuk Grobogan yang berada di peringkat 10 besar Indonesia terus memperlihatkan produktivitas yang luar biasa," kata Syahrul usai melakukan panen padi bersama jajaran Pemprov Jawa Tengah di Grobogan, Kamis.

Mentan mengatakan kondisi perberasan nasional dalam posisi aman alias melimpah dengan sedang berlangsungnya panen raya di sejumlah daerah Indonesia.

Menurut Syahrul, produksi padi mengalami peningkatan secara konsisten dari tahun ke tahun. Mentan menyebutkan pemerintah melalui Kementan akan terus berkolaborasi bersama petani guna meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun selanjutnya.

"Saya kira musim tanam 2021-2022 ini cukup bersahabat dan kalau saya lihat hasil yang ada di sini maksimal karena ada banyak varietas seperti ciherang dan inpari 32. Di sini hasilnya juga saya kira cukup bagus dan bisa memperkuat posisi beras nasional," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta.

Pengamatan standing crop citra satelit yang dilakukan Kementan, menunjukkan Indonesia bisa memiliki stok beras hingga 4,3 juta ton pada Februari 2023. Dengan angka tersebut, kata dia, posisi beras Indonesia dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Tetapi sekali lagi kita harus lebih keras lagi dalam bekerja menyediakan kebutuhan beras bagi masyarakat Indonesia. Kita memang harus bergerak lebih cepat tetapi kita juga tidak boleh pede menghadapi 2023. Apalagi ada cuaca ekstrem dan peringatan dunia tentang krisis," katanya.

Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan bahwa sektor pertanian selama ini tetap menjadi tulang punggung daerah dengan komoditas unggulannya berupa padi, jagung, kedelai, kacang hijau, bawang merah, cabai, pisang, tebu dan tembakau.

"Pada tahun 2022 luas panen kita mencapai 137 ribu hektar dengan produksi padi mencapai 787 ribu ton, produksi jagung 133 ribu hektar. Luas panen kedelai kita mencapai 19 ribu hektar dengan produksi 44 ribu ton. Produksi Pajale peringkat satu untuk Jawa Tengah," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi berharap bahwa seluruh kegiatan panen raya tahun ini bisa diserap dengan baik untuk menciptakan iklim harga yang sehat di lapangan. Terlebih kata dia, Indonesia akan menghadapi cuaca ekstrem alias iklim buruk 2023.

"Karena itu setiap daerah harus melakukan mapping rawan kekeringan dengan membentuk brigade air, menggunakan benih tahan kekeringan dan pengendalian OPT. Inilah saatnya hasil panen raya bisa di serap sebanyak banyaknya," katanya.

Sebagai informasi, pemerintah juga akan menerbitkan harga acuan pembelian atau HAP untuk komoditas beras. Penetapan HAP tersebut dilakukan menjelang panen raya yang diperkirakan akan berlangsung sekitar Februari sampai Maret mendatang.


Baca juga: Kementan lakukan panen raya di Pandeglang
Baca juga: Mentan puas atas produksi padi di Karawang
Baca juga: Mentan harap Bulog maksimalkan serap gabah petani pada panen raya