Jakarta (ANTARA) - Air bersuhu hangat menghambat pertumbuhan spesies karang yang tumbuh dengan cepat di terumbu karang Great Barrier Reef, demikian ditemukan dalam sebuah studi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Rabu (11/1), para ilmuwan dari Institut Ilmu Kelautan Australia (Australian Institute of Marine Science/AIMS) menemukan bahwa karang yang tumbuh dengan cepat di terumbu karang ikonis itu kemungkinan akan terkena dampak ganda berupa tingkat kematian yang tinggi dan pertumbuhan yang lambat dalam peristiwa-peristiwa tekanan suhu panas akut.

Temuan lembaga pemerintah tersebut merupakan sebuah pukulan besar bagi prospek kelangsungan hidup jangka panjang terumbu karang itu di saat wilayah laut di dunia terus menghangat.


Menurut Program Pemantauan Jangka Panjang AIMS, peningkatan cakupan karang di wilayah utara dan tengah terumbu karang itu baru-baru ini sebagian besar didorong oleh spesies yang tumbuh dengan cepat.

Spesies-spesies tersebut umum ditemukan tetapi lebih rentan terhadap gelombang panas laut. Ortiz dan timnya menggunakan Simulator Laut Nasional AIMS untuk melacak pertumbuhan empat spesies karang dari satu bagian terumbu karang pada 10 tingkatan suhu yang berkisar antara 19 hingga 31 derajat Celsius selama satu bulan.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa karang meja (table corals) yang tumbuh dengan cepat dan sangat penting bagi pemulihan terumbu karang ini telah mengembangkan strategi yang sempurna untuk memaksimalkan pertumbuhan di lingkungan mereka saat ini," ungkap Juan Ortiz, penulis senior dari studi tersebut, dalam pernyataannya.

"Namun, temuan awal ini dapat mengindikasikan bahwa mereka memiliki potensi yang terbatas untuk beradaptasi dengan kondisi yang lebih panas di masa depan."
Ortiz dan timnya menggunakan Simulator Laut Nasional AIMS untuk melacak pertumbuhan empat spesies karang dari satu bagian terumbu karang pada 10 tingkatan suhu yang berkisar antara 19 hingga 31 derajat Celsius selama satu bulan


Para ilmuwan itu terkejut dengan betapa konsistennya koloni individual dari spesies karang yang sama merespons suhu.

Ortiz mengatakan bahwa tim terreef.sebut selanjutnya akan memperluas penelitian itu dengan melibatkan lebih banyak spesies dari berbagai bagian terumbu karang.

"Variabilitas yang rendah dalam respons mereka terhadap suhu dapat mempersulit karang untuk mengembangkan toleransi panas yang lebih tinggi secara alami. Untuk mengetahui lebih banyak, kita perlu memahami apa yang terjadi pada skala yang lebih besar dan pada lebih banyak spesies," sebutnya.