Atletik
Eki Febri berbagi pengalaman pada atlet muda disiplin tolak peluru
12 Januari 2023 13:30 WIB
Eki Febri Ekawati berbagi pengalaman kepada atlet muda tolak peluru yang turun di Student Athletics Championships (SAC) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2023). ANTARA/HO-SAC/am.
Jakarta (ANTARA) - Atlet Indonesia Eki Febri Ekawati berbagi pengalaman kepada atlet muda disiplin tolak peluru yang bersaing di Kejuaraan Atletik Pelajar atau Student Athletics Championships (SAC) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis.
Dalam kegiatan bertajuk coaching clinic dan trial track bersama atlet nasional ini, Eki tampak antusias menyampaikan beragam materi. Peraih emas tolak peluru putri SEA Games Vietnam ini mengenalkan beragam hal mulai dari gaya dari disiplin tolak peluru, tips, hingga kesalahan dasar yang sering dilakukan atlet.
"Materi yang disampaikan adalah basic tolak peluru dan gaya-gayanya. Terpenting adalah kesalahan yang sering dilakukan yaitu gerakan tolak peluru yang sebenarnya ditolak bukan dilempar," kata Eki di Stadion Madya.
Baca juga: Atlet nasional motivasi peserta kejuaraan atletik pelajar di Jakarta
Baca juga: Pencetak rekor tolak peluru ditunggu di National Championship Jakarta
Eki juga menjelaskan waktu yang tepat dalam menolak. "Kunci memegang dan menolak peluru adalah pemukulan rileks, jangan tegang. Tarik napas sebelum menolak. Nanti kecepatannya akan keluar," ujar Eki menambahkan.
Selain Eki, atlet nasional lainnya yang terlibat adalah Muhammad Zohri (sprint), Valentin Vanesa Lonteng (sprint), Febri Prasetyo (lompat jauh), Mutiara Oktarani (lari jarak menengah), dan Tyas Murtiningsih (lari).
Salah satu peserta Sunita Ayu Widyawati mengatakan kegiatan ini membuatnya mendapatkan ilmu baru. "Apalagi dari atlet nasional peraih emas SEA Games. Ini pengalaman pertama saya," kata Ayu yang merupakan peserta dari kualifikasi Jawa Timur.
Baca juga: Tiga rekor tercipta pada SAC Indonesia 2022 kualifikasi Jawa Tengah
Siswi SMAN 1 Padangan, Bojonegoro itu juga cekatan dalam menangkap penjelasan sang atlet. Terutama dari segi kecepatan dan tips melempar. “Saya sendiri lemah dari segi kecepatan. Jadi sebisa mungkin menambah rileks dan kecepatan. Soalnya biasanya pas menolak itu tegang banget,” katanya.
Sunita juga berharap materi coaching clinic bisa langsung diaplikasikan saat berlomba nanti. Tak hanya itu, Sunita menargetkan bisa masuk delapan besar hingga melaju ke final SAC.
Sunita juga berharap materi coaching clinic bisa langsung diaplikasikan saat berlomba nanti. Tak hanya itu, Sunita menargetkan bisa masuk delapan besar hingga melaju ke final SAC National Championship yang akan berlangsung hingga Jumat (13/1) tersebut.
Ajang ini menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), Sumatera Utara (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Jawa Barat. (Bandung) dan Jawa Tengah (Semarang).
Baca juga: PB PASI tingkatkan limit kualifikasi untuk PON 2024 di Aceh dan Sumut
Baca juga: Odekta Naibaho terus tunjukkan progres menuju SEA Games Kamboja
Dalam kegiatan bertajuk coaching clinic dan trial track bersama atlet nasional ini, Eki tampak antusias menyampaikan beragam materi. Peraih emas tolak peluru putri SEA Games Vietnam ini mengenalkan beragam hal mulai dari gaya dari disiplin tolak peluru, tips, hingga kesalahan dasar yang sering dilakukan atlet.
"Materi yang disampaikan adalah basic tolak peluru dan gaya-gayanya. Terpenting adalah kesalahan yang sering dilakukan yaitu gerakan tolak peluru yang sebenarnya ditolak bukan dilempar," kata Eki di Stadion Madya.
Baca juga: Atlet nasional motivasi peserta kejuaraan atletik pelajar di Jakarta
Baca juga: Pencetak rekor tolak peluru ditunggu di National Championship Jakarta
Eki juga menjelaskan waktu yang tepat dalam menolak. "Kunci memegang dan menolak peluru adalah pemukulan rileks, jangan tegang. Tarik napas sebelum menolak. Nanti kecepatannya akan keluar," ujar Eki menambahkan.
Selain Eki, atlet nasional lainnya yang terlibat adalah Muhammad Zohri (sprint), Valentin Vanesa Lonteng (sprint), Febri Prasetyo (lompat jauh), Mutiara Oktarani (lari jarak menengah), dan Tyas Murtiningsih (lari).
Salah satu peserta Sunita Ayu Widyawati mengatakan kegiatan ini membuatnya mendapatkan ilmu baru. "Apalagi dari atlet nasional peraih emas SEA Games. Ini pengalaman pertama saya," kata Ayu yang merupakan peserta dari kualifikasi Jawa Timur.
Baca juga: Tiga rekor tercipta pada SAC Indonesia 2022 kualifikasi Jawa Tengah
Siswi SMAN 1 Padangan, Bojonegoro itu juga cekatan dalam menangkap penjelasan sang atlet. Terutama dari segi kecepatan dan tips melempar. “Saya sendiri lemah dari segi kecepatan. Jadi sebisa mungkin menambah rileks dan kecepatan. Soalnya biasanya pas menolak itu tegang banget,” katanya.
Sunita juga berharap materi coaching clinic bisa langsung diaplikasikan saat berlomba nanti. Tak hanya itu, Sunita menargetkan bisa masuk delapan besar hingga melaju ke final SAC.
Sunita juga berharap materi coaching clinic bisa langsung diaplikasikan saat berlomba nanti. Tak hanya itu, Sunita menargetkan bisa masuk delapan besar hingga melaju ke final SAC National Championship yang akan berlangsung hingga Jumat (13/1) tersebut.
Ajang ini menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), Sumatera Utara (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Jawa Barat. (Bandung) dan Jawa Tengah (Semarang).
Baca juga: PB PASI tingkatkan limit kualifikasi untuk PON 2024 di Aceh dan Sumut
Baca juga: Odekta Naibaho terus tunjukkan progres menuju SEA Games Kamboja
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: