Presiden ingatkan PBB sekarang era kontestasi program dan adu ide
11 Januari 2023 20:10 WIB
Presiden Joko Widodo berpidato saat menghadiri Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Jakarta, Rabu (11/1/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kader Partai Bulan Bintang (PBB) bahwa politik gontok-gontokan sudah kedaluwarsa karena sekarang eranya untuk kontestasi program dan adu ide.
"Sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan. Sekarang ini eranya adu gagasan, kontestasi program, dan mengadu ide," kata Jokowi saat menghadiri Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Jakarta, Rabu.
Presiden sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra bahwa semua pihak harus menjaga persatuan dan menghindari sikap mengorbankan kepentingan bangsa untuk kepentingan pribadi, partai, dan sebagainya.
"Mari kita bersama-sama, kalau menang itu menang dengan intelek, santun, dan cara-cara yang bersahabat," katanya.
Baca juga: Presiden ajak selaraskan perasaan hadapi ancaman kegentingan global
Baca juga: Jokowi siap dukung bila Yusril maju Capres-Cawapres 2024
Presiden berpesan kepada kader PBB untuk terus menjaga stabilitas politik dan keamanan memasuki tahun politik, mengingat Pemilu 2024 sudah di depan mata karena stabilitas politik dan keamanan kerap berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ada.
"Jangan sampai kegentingan global ini ada, kemudian kita masuk ke tahun politik dan mengguncangkan sisi ekonomi," katanya.
Sebab, papar Presiden, upaya untuk mengembalikan situasi global yang semakin kondusif tidak mudah sehingga Indonesia harus selalu siap mengantisipasi keadaan yang sulit diprediksi dan sulit dikalkulasi seperti saat ini.
"Kita harapkan dalam kontestasi politik pilpres maupun pileg, saya selalu titip jangan menggunakan politik identitas," ujar Jokowi.
Mengawali sambutannya Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada PBB yang sudah lolos menjadi salah satu partai peserta Pemilu 2024.
Jokowi berterima kasih atas komitmen partai politik itu dalam menjaga persatuan bangsa.
"Tadi sudah disampaikan Prof Yusril, PBB identik sebagai partai Islam, tetapi kader-kader PBB berjiwa nasionalis. Terima kasih keislaman dan keindonesiaan telah menjadi napas PBB dalam berpartai," ujarnya.
"Sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan. Sekarang ini eranya adu gagasan, kontestasi program, dan mengadu ide," kata Jokowi saat menghadiri Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Jakarta, Rabu.
Presiden sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra bahwa semua pihak harus menjaga persatuan dan menghindari sikap mengorbankan kepentingan bangsa untuk kepentingan pribadi, partai, dan sebagainya.
"Mari kita bersama-sama, kalau menang itu menang dengan intelek, santun, dan cara-cara yang bersahabat," katanya.
Baca juga: Presiden ajak selaraskan perasaan hadapi ancaman kegentingan global
Baca juga: Jokowi siap dukung bila Yusril maju Capres-Cawapres 2024
Presiden berpesan kepada kader PBB untuk terus menjaga stabilitas politik dan keamanan memasuki tahun politik, mengingat Pemilu 2024 sudah di depan mata karena stabilitas politik dan keamanan kerap berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ada.
"Jangan sampai kegentingan global ini ada, kemudian kita masuk ke tahun politik dan mengguncangkan sisi ekonomi," katanya.
Sebab, papar Presiden, upaya untuk mengembalikan situasi global yang semakin kondusif tidak mudah sehingga Indonesia harus selalu siap mengantisipasi keadaan yang sulit diprediksi dan sulit dikalkulasi seperti saat ini.
"Kita harapkan dalam kontestasi politik pilpres maupun pileg, saya selalu titip jangan menggunakan politik identitas," ujar Jokowi.
Mengawali sambutannya Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada PBB yang sudah lolos menjadi salah satu partai peserta Pemilu 2024.
Jokowi berterima kasih atas komitmen partai politik itu dalam menjaga persatuan bangsa.
"Tadi sudah disampaikan Prof Yusril, PBB identik sebagai partai Islam, tetapi kader-kader PBB berjiwa nasionalis. Terima kasih keislaman dan keindonesiaan telah menjadi napas PBB dalam berpartai," ujarnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: