Jakarta (ANTARA) - Sutradara James Cameron mengatakan momentum "Avatar: The Way of Water" yang semakin mendekati pendapatan 2 miliar dolar di box office global merupakan pengingat bahwa penonton bioskop masih menghargai pengalaman teater di era dominasi platform streaming.

Ketika menggarap film tersebut, menurut Cameron, dirinya hanya memikirkan bagaimana caranya agar masyarakat dapat kembali ke bioskop di seluruh dunia, bahkan di China sekalipun di tengah lonjakan COVID-19 yang besar.

"Kita mengatakan sebagai masyarakat, 'Kita membutuhkan ini! Kita harus pergi ke bioskop', Sudah cukup dengan streaming! Aku lelah duduk terus-menerus," kata Cameron kepada Variety selama official digital pre-show untuk Golden Globe.

Baca juga: "Avatar:The Way of Water" film tercepat raih 1 miliar dolar AS

Mengutip Variety yang disiarkan Selasa (10/1) waktu setempat, sekuel "Avatar" dilaporkan telah menghasilkan lebih dari 1,7 miliar dolar secara global. Saat ini "Avatar: The Way of Water" menduduki peringkat ketujuh film terlaris yang pernah ada setelah "Avatar", "Avengers: Endgame", "Titanic", "Star Wars: Episode VII - The Force Awakens", "Avengers: Infinity War", dan "Spider-Man: No Way Home".

Namun untuk pasar di luar Amerika Utara, "Avatar: The Way of Water" menempati peringkat kelima terbesar setelah rilis internasional, dengan pendapatan lebih dari 1,19 miliar dolar. Di peringkat satu sampai empat untuk pasar luar Amerika Utara, masih ditempati oleh "Avatar", "Avengers: Endgame", "Titanic", dan "Avengers: Infinity War".

Jika disimpulkan, Cameron berarti telah memiliki tiga film teratas dalam sejarah, yaitu "Avatar", "Titanic", dan "Avatar 2".

Sebelumnya melalui program acara "Who's Talking to Chris Wallace?" pada pekan lalu, Cameron menyebutkan bahwa "Avatar: The Way of Water" akan menghasilkan keuntungan yang dibutuhkan untuk membuat sisa sekuel waralabanya.

Baca juga: "Avatar 2" kembali rajai "box office" Korea Selatan

Baca juga: "Avatar 3" tampilkan tentang sisi gelap Na'vi

Baca juga: "Avatar 2" kembali rajai bioskop Amerika Utara saat liburan tahun baru