Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (10/1/2023), berbalik melemah dari kenaikan dua hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris terpangkas 0,55 persen atau 38,22 poin menjadi menetap di 6.869,14 poin.
Indeks CAC 40 bertambah 0,68 persen atau 46,41 poin menjadi 6.907,36 poin pada Senin (9/1/2023), setelah melonjak 1,47 persen atau 99,45 poin menjadi 6.860,95 poin pada Jumat (6/1/2023), dan merosot 0,22 persen atau 14,93 poin menjadi 6.761,50 poin pada Kamis (5/1/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 10 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 29 saham menderita kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Eurofins Scientific SE, sebuah kelompok laboratorium Prancis yang menyediakan layanan pengujian dan dukungan untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, agriscience, dan produk konsumen menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 3,64 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Prancis Unibail-Rodamco-Westfield SE yang merosot 2,69 persen; serta perusahaan yang memproduksi produk kaca, material berkinerja tinggi, dan material konstruksi Compagnie de Saint-Gobain SA tergelincir 2,40 persen.
Sementara itu, Renault SA, perusahaan industri otomotif yang mendesain, memproduksi, memasarkan, dan memperbaiki mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan Prancis terangkat 2,18 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pembayaran dan layanan transaksional multinasional Prancis Worldline SA yang meningkat 1,96 persen; serta perusahaan yang merancang dan membangun sistem listrik kedirgantaraan dan pertahanan Prancis Thales SA menguat 0,87 persen.
Saham Prancis berbalik melemah, indeks CAC 40 terpangkas 0,55 persen
11 Januari 2023 03:56 WIB
Ilustrasi - Bursa Saham Paris, Prancis ANTARA/Reuters/aa.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023
Tags: