Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 241 pengungsi Rohingya yang terdampar di wilayah perairan Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh beberapa waktu lalu dinyatakan negatif COVID-19.

"Pertama kemarin (57 orang, red.) hasilnya negatif antigennya dan 184 orang juga negatif," kata Kepala KKP Kelas III Banda Aceh Ziad Batubara di Banda Aceh, Selasa.

Sebelumnya, Aceh Besar telah dua kali didatangi pengungsi Rohingya yakni pada 25 Desember 2022 sebanyak 57 orang kemudian dua hari lalu, Minggu (8/1), sebanyak 184 imigran Muslim tersebut kembali terdampar di wilayah Aceh Besar.

Artinya, saat ini Aceh Besar menampung sebanyak 241 warga Rohingya yang semuanya ditempatkan sementara di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial Dinas Sosial Aceh.

Baca juga: PBB serukan aksi bersama di kawasan untuk lindungi pengungsi Rohingya

KKP Kelas III Banda Aceh telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para pengungsi tersebut, mulai dari tes COVID-19 hingga pengecekan darah untuk melihat hepatitis B, C, termasuk HIV/AIDS.

Ziad menyampaikan untuk hasil pemeriksaan lainnya selain COVID-19 belum didapatkan, karena masih harus dilakukan pengecekan lebih lanjut melalui laboratorium.

"Untuk hasil tes yang lainnya seperti HIV belum selesai, kita masih menunggu laporannya hasil pemeriksaan laboratorium," ujarnya.

Pemeriksaan ini, lanjut dia, hanya terhadap pengungsi dewasa, sedangkan untuk anak-anak di bawah 12 tahun tidak dilakukan pengecekan. Meski demikian kesehatan mereka tetap dalam pengawasan.

"Sesuai prokes berlaku, warga negara yang masuk ke negara kita dilakukan tes antigen dan pemeriksaan lain untuk memastikan keamanan orang yang masuk ke negara kita," demikian Ziad Batubara.

Baca juga: Pemkab Aceh Timur vaksin COVID-19 puluhan imigran Rohingnya
Baca juga: Polisi awasi kehadiran 81 imigran Rohingnya di Aceh Timur