Kementan lakukan panen raya di Pandeglang
10 Januari 2023 21:05 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan panen raya di lahan ratusan hektare di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten.ANTARA/HO-Kementan
Pandeglang (ANTARA) -
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan panen raya di lahan ratusan hektare di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Kami mengapresiasi panen raya di sini dengan produktivitas rata-rata enam ton/ hektare," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi dalam keterangannya di Pandeglang,Selasa.
Panen raya di Kabupaten Pandeglang dipastikan menyumbangkan kedaulatan pangan, sebab wilayah Banten hingga kini pemasok beras terbesar di tingkat nasional.
Bahkan,tahun 2022 Banten masuk peringkat ke delapan sebagai daerah penghasil beras nasional.
"Kita memastikan panen raya awal tahun 2023 produksi pangan di Banten melimpah,"kata Suwandi.
Menurut dia, keberhasilan Banten menjadi sentra penghasil beras peringkat kedelapan tingkat nasional itu atas kerja keras semua pihak, termasuk gubernur, bupati dan petani.
Produktivitas panen padi rata-rata enam ton per hektare sehingga mampu memperkuat ketersediaan pangan dalam negeri,terlebih menghadapi berbagai tantangan dan ancaman krisis global.
"Kami meyakini bahwa Banten merupakan wilayah subur dan potensi besar dalam menguatkan pangan nasional,"katanya.
Ia menyebutkan, produksi pangan pada Februari 2023 diperkirakan menghasilkan produksi beras 4,3 ton dengan lahan seluas 1,4 juta hektare.
Produksi beras sebanyak 4,3 ton itu dinilai luar biasa untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Dengan demikian, mereka petani terus meningkatkan indeks pertanaman juga menggunakan berbagai teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam pembiayaannya.
Penggunaan teknologi dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan dan mampu mendongkrak ekonomi petani.
"Jika panen produktivitas rata-rata enam ton gabah basah/hektare dan dijual Rp5. 000/kg, sehingga petani mendapatkan uang Rp30 juta/hektare,"katanya.
Suwandi mengharapkan Provinsi Banten agar menambah kuota pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu jalan bagi kemajuan usaha tani di wilayah Pandeglang.
Penggunaan KUR, menurut Suwandi bisa menjadi solusi pasti atas meningkatnya produksi.
"Tahun lalu KURnya mencapai Rp105 triliun dan ini naik 2-3 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu saya berharap segera diakses KURnya untuk memberikan fasilitasi kepada petani yang kesulitan modal sehingga proses produksi bisa berjalan dengan baik," katanya.
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar menyampaikan terimakasih atas dukungan jajaran Kementan dalam meningkatkan produktivitas padi di wilayahnya.
Ia berharap, dukungan tersebut semakin menambah daya gedor semangat petani dalam berproduksi.
"Saya menyampaikan terimakasih karena berkat bantuan dan perhatian kementan produktivitas di wilayah Banten terus meningkat," katanya.
"Kami mengapresiasi panen raya di sini dengan produktivitas rata-rata enam ton/ hektare," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi dalam keterangannya di Pandeglang,Selasa.
Panen raya di Kabupaten Pandeglang dipastikan menyumbangkan kedaulatan pangan, sebab wilayah Banten hingga kini pemasok beras terbesar di tingkat nasional.
Bahkan,tahun 2022 Banten masuk peringkat ke delapan sebagai daerah penghasil beras nasional.
"Kita memastikan panen raya awal tahun 2023 produksi pangan di Banten melimpah,"kata Suwandi.
Menurut dia, keberhasilan Banten menjadi sentra penghasil beras peringkat kedelapan tingkat nasional itu atas kerja keras semua pihak, termasuk gubernur, bupati dan petani.
Produktivitas panen padi rata-rata enam ton per hektare sehingga mampu memperkuat ketersediaan pangan dalam negeri,terlebih menghadapi berbagai tantangan dan ancaman krisis global.
"Kami meyakini bahwa Banten merupakan wilayah subur dan potensi besar dalam menguatkan pangan nasional,"katanya.
Ia menyebutkan, produksi pangan pada Februari 2023 diperkirakan menghasilkan produksi beras 4,3 ton dengan lahan seluas 1,4 juta hektare.
Produksi beras sebanyak 4,3 ton itu dinilai luar biasa untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Dengan demikian, mereka petani terus meningkatkan indeks pertanaman juga menggunakan berbagai teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam pembiayaannya.
Penggunaan teknologi dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan dan mampu mendongkrak ekonomi petani.
"Jika panen produktivitas rata-rata enam ton gabah basah/hektare dan dijual Rp5. 000/kg, sehingga petani mendapatkan uang Rp30 juta/hektare,"katanya.
Suwandi mengharapkan Provinsi Banten agar menambah kuota pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu jalan bagi kemajuan usaha tani di wilayah Pandeglang.
Penggunaan KUR, menurut Suwandi bisa menjadi solusi pasti atas meningkatnya produksi.
"Tahun lalu KURnya mencapai Rp105 triliun dan ini naik 2-3 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu saya berharap segera diakses KURnya untuk memberikan fasilitasi kepada petani yang kesulitan modal sehingga proses produksi bisa berjalan dengan baik," katanya.
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar menyampaikan terimakasih atas dukungan jajaran Kementan dalam meningkatkan produktivitas padi di wilayahnya.
Ia berharap, dukungan tersebut semakin menambah daya gedor semangat petani dalam berproduksi.
"Saya menyampaikan terimakasih karena berkat bantuan dan perhatian kementan produktivitas di wilayah Banten terus meningkat," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: