Kupang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa gempa dengan magnitudo (M) 7,9 yang terjadi di Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku terasa hingga di 11 daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa, mengatakan bahwa sejumlah daerah yang merasakan gempa itu dibagi berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI).

Baca juga: Ruas jalan di Kabupaten TTS NTT patah diduga dampak gempa Maluku

Sejumlah daerah yang merasakan gempa Maluku tersebut, adalah Kabupaten Alor, Kota Waingapu di Kabupaten Sumba Timur dan Lembata dengan Skala MMI III-IV, sedangkan di Tanah Merah, Amarasi Selatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kupang, Kelurahan Kolhua, Bakunase, Rote, Sabu, Ende, dan Kota Kupang dengan skala II – III MMI.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan parameter gempa M 7,6 berada pada 148 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 131 km. Pusat gempa berada di laut dan peringatan dini tsunami telah dicabut.

Berselang sekitar 10 menit, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di 197 barat laut Kepulauan Tanimbar.

Baca juga: BMKG : Maluku diguncang tujuh kali gempa susulan

Baca juga: BMKG akhiri peringatan dini tsunami di Maluku


BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Sebelum kembali ke dalam rumah, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan setelah gempa. Dampak korban jiwa dapat dipicu bukan karena fenomena gempa, tetapi reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa.

Selain itu, warga diminta untuk tidak mudah terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasanya tersebar melalui media sosial. Pastikan informasi terkini setelah gempa dari BMKG, BNPB atau pun BPBD setempat.