DPR RI apresiasi kuota haji Indonesia kembali normal
9 Januari 2023 22:48 WIB
Pertemuan Delegasi Indonesia dengan pihak Pemerintah Arab Saudi dalam penentuan kuota Haji Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (8/01/2023). ANTARA Foto/HO-Humas Komisi VIII DPR RI
Makassar (ANTARA) - Ketua Komisi VIII DPR RI Dr Ashabul Kahfi mengapresiasi kuota haji Indonesia karena kembali normal dengan penambahan dua kali lipat dari jumlah sebelumnya, menjadi 221.000 jamaah pada 2023.
"Tentu bertambahnya kuota dua kali lipat dari 2022 patut disyukuri. Artinya, ini bisa sedikit memperpendek masa panjang antrean haji di Indonesia," kata Kahfi melalui siaran persnya di Makassar, Senin.
Sebelumnya, pemerintah kerajaan Arab Saudi bersama delegasi Indonesia melakukan penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU) di Jeddah, Ahad (8/1) waktu setempat untuk Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M.
Selain Ashabul Kahfi, hadir pada kegiatan tersebut Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah dan disaksikan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI Fadlul Imansyah, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Indonesia Dr Hilman dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Baca juga: Kuota haji Indonesia 2023 sebanyak 221 ribu orang, tanpa batas usia
Dalam kesempatan tersebut, Kahfi berharap bertambahnya jumlah kuota jamaah haji asal Indonesia sebesar 221.000 jamaah mampu mengurai daftar tunggu haji, khususnya pelayanan pelaksanaan haji yang sempat tertunda saat pandemi COVID-19 berlangsung.
Kahfi tidak lupa memuji kinerja Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia yang mampu melakukan lobi (negosiasi) dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menaikkan kuota haji lebih banyak dari 2022.
"Tentu bertambahnya kuota ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang melakukan lobi dan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi. Apresiasi kami sampaikan ke Gus Yaqut selaku Menteri Agama dan Mas Hilman Dirjen Haji dan Umrah," ujarnya.
Meski memuji, tokoh Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini memberi catatan penting bagi jajaran Kementerian Agama, khususnya dalam pelayanan pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah bagi Muslim Indonesia.
Baca juga: IPHI dorong Kemenag mulai lakukan pemeriksaan kesehatan calon haji
Tidak kalah penting, Kahfi meminta Calon Jamaah Haji (CJH) asal Indonesia untuk menjaga stamina dan kesehatan agar niat ibadah mampu dipenuhi dengan baik.
Sementara Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) menyampaikan salam dari Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo untuk yang mulia Raja Salman dan Pangeran Muhammad Bin Salman.
Selama ini hubungan diplomasi antar Indonesia-Arab Saudi berlangsung sangat baik, dan diharapkan selamanya seperti itu.
"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," kata Yaqut Cholil Qoumas.
Baca juga: IPHI: Kemenag harus selektif dalam memilih petugas haji
Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini Indonesia mendapat 4.200 petugas.
"Tentu bertambahnya kuota dua kali lipat dari 2022 patut disyukuri. Artinya, ini bisa sedikit memperpendek masa panjang antrean haji di Indonesia," kata Kahfi melalui siaran persnya di Makassar, Senin.
Sebelumnya, pemerintah kerajaan Arab Saudi bersama delegasi Indonesia melakukan penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU) di Jeddah, Ahad (8/1) waktu setempat untuk Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M.
Selain Ashabul Kahfi, hadir pada kegiatan tersebut Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al Rabiah dan disaksikan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI Fadlul Imansyah, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Indonesia Dr Hilman dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Baca juga: Kuota haji Indonesia 2023 sebanyak 221 ribu orang, tanpa batas usia
Dalam kesempatan tersebut, Kahfi berharap bertambahnya jumlah kuota jamaah haji asal Indonesia sebesar 221.000 jamaah mampu mengurai daftar tunggu haji, khususnya pelayanan pelaksanaan haji yang sempat tertunda saat pandemi COVID-19 berlangsung.
Kahfi tidak lupa memuji kinerja Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia yang mampu melakukan lobi (negosiasi) dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk menaikkan kuota haji lebih banyak dari 2022.
"Tentu bertambahnya kuota ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang melakukan lobi dan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi. Apresiasi kami sampaikan ke Gus Yaqut selaku Menteri Agama dan Mas Hilman Dirjen Haji dan Umrah," ujarnya.
Meski memuji, tokoh Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini memberi catatan penting bagi jajaran Kementerian Agama, khususnya dalam pelayanan pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah bagi Muslim Indonesia.
Baca juga: IPHI dorong Kemenag mulai lakukan pemeriksaan kesehatan calon haji
Tidak kalah penting, Kahfi meminta Calon Jamaah Haji (CJH) asal Indonesia untuk menjaga stamina dan kesehatan agar niat ibadah mampu dipenuhi dengan baik.
Sementara Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) menyampaikan salam dari Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo untuk yang mulia Raja Salman dan Pangeran Muhammad Bin Salman.
Selama ini hubungan diplomasi antar Indonesia-Arab Saudi berlangsung sangat baik, dan diharapkan selamanya seperti itu.
"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," kata Yaqut Cholil Qoumas.
Baca juga: IPHI: Kemenag harus selektif dalam memilih petugas haji
Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini Indonesia mendapat 4.200 petugas.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: