Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengharapkan pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dapat menguatkan pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

"Semoga dengan pertemuan itu ada harapan baru bagi pelindungan kepada pekerja migran Indonesia," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani ketika dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta, Senin.

Menurutnya, sudah banyak berita terkait masih belum maksimalnya pelindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negeri jiran. Dia memberikan contoh seperti fasilitas detensi atau penahanan untuk PMI yang terkadang tidak memiliki fasilitas air bersih dan ditempati melebihi kapasitas yang seharusnya.

Dengan kedatangan PM Malaysia Anwar Ibrahim ke Tanah Air dan komitmen yang dia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo, Benny mengharapkan dapat berdampak kepada upaya perlindungan PMI yang lebih baik lagi.

Baca juga: BP2MI pelajari laporan dugaan pungutan tambahan untuk calon PMI

Baca juga: Erick Thohir: Kunjungan PM Malaysia momen tingkatkan perlindungan PMI


Selain itu, diharapkan kunjungan itu dapat meningkatkan tata kelola penempatan PMI yang lebih baik dan berdasarkan kepentingan bersama kedua negara.

"Kita menemukan harapan baru adanya penguatan pelindungan kepada pekerja migran kita," kata Benny.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan menyambut baik komitmen PM Malaysia Anwar Ibrahim untuk memberikan pelindungan bagi PMI di Malaysia.

Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan bahwa sistem satu kanal (one channel system) untuk perekrutan dan penempatan PMI benar-benar dapat dijalankan bersama kedua negara.

Presiden dalam pertemuan pada Senin (9/1) juga menyampaikan pentingnya pembangunan pusat pembelajaran di semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan bagi anak-anak PMI.*

Baca juga: Jokowi sambut baik komitmen PM Malaysia lindungi PMI

Baca juga: Jokowi berharap penempatan satu kanal PMI di Malaysia berjalan baik