Bangkok (ANTARA) - Thailand pada Senin membatalkan sebuah kebijakan yang baru diumumkan pada akhir pekan lalu dan mewajibkan pengunjung menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19, dengan alasan tingkat imunisasi di China dan dunia sudah cukup, kata menteri kesehatan Thailand.

Mewajibkan pengunjung untuk menunjukkan bukti vaksinasi merepotkan dan panel ahli telah menarik kesimpulan bahwa hal itu tidak diperlukan karena vaksinasi telah cukup dilaksanakan secara global, kata Anutin Charnvirakul.

Pengunjung yang belum divaksinasi juga akan diperbolehkan masuk tanpa pembatasan, tambahnya.

Tetapi, Thailand masih mewajibkan wisatawan mancanegara dengan tujuan berikutnya negara yang memberi syarat masuk berupa hasil negatif tes COVID-19 untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki asuransi kesehatan yang menanggung perawatan untuk penyakit tersebut, kata Anutin.

Otoritas penerbangan Thailand, Sabtu, mengumumkan pembatasan tersebut yang berlaku sejak Senin sebelum membanjirnya pengunjung dari China, negara yang mengalami lonjakan kasus COVID-19.

Penerbangan pertama pengunjung China sejak pandemi dimulai tiba di Thailand pada Senin, membawa rombongan awal sekitar 3.456 penumpang pada hari pertama, kata Anutin.

Thailand, salah satu tujuan wisata paling terkenal di Asia, mengalami kenaikan jumlah wisatawan saat musim puncak pertamanya sejak pembatasan masuk secara ketat dicabut tahun lalu.

Pada November, jumlah wisatawan tercatat 1,75 juta pengunjung, empat kali lipat dari jumlah yang didapat pada keseluruhan tahun lalu saat penerbangan dan kunjungan mancanegara terbatas.

Thailand memperkirakan pengunjung China bisa mencapai 7-10 juta orang, dibandingkan perkiraan sebelumnya sebanyak lima juta.

"Ini merupakan pertanda bagus untuk sektor pariwisata Thailand ... ekonomi negara akan pulih secara cepat setelah kita dihancurkan oleh COVID selama tiga tahun terakhir," katanya.

Otoritas pariwisata Thailand memperkirakan angka kunjungan tahun lalu mencapai 11,5 juta, seperempat dari angka kunjungan pada masa sebelum pandemi 2019 yang tercatat hampir 40 juta, dengan belanja turis mencapai 1,91 triliun baht (sekitar Rp889,2 triliun).

Sumber: Reuters

Baca juga: Thailand wajibkan vaksin COVID-19 bagi pelaku perjalanan internasional
Baca juga: Thailand akan peroleh manfaat optimalisasi strategi COVID-19 China