Muhaimin sebut masih menunggu kepastian jadi cawapres Prabowo
8 Januari 2023 16:15 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar di sela acara Penandatanganan Petisi Perlindungan Anak yang digelar di depan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan masih menunggu kabar kepastian dirinya akan berduet dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Ya, kita tunggu saja," kata Muhaimin di sela acara Penandatanganan Petisi Perlindungan Anak yang digelar di depan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu.
Hal tersebut, kata Muhaimin, karena dirinya masih menunggu perkembangan dari koalisi partai politik (parpol) lain dalam mengumumkan pasangan calon presiden (capres) dan cawapres yang akan diusungnya.
"Nanti kita juga melihat perkembangan, koalisi lain juga belum ada yang umumkan. Nanti kita lihat koalisi-koalisi yang lain juga," imbuhnya.
Untuk itu, lanjut dia, pengumuman capres dan cawapres yang akan diusung koalisi PKB dengan Gerindra pada Pilpres 2024 mendatang bergantung pada dinamika koalisi parpol yang lain pula.
"Enggak (takut kedahuluan dengan parpol lain)," imbuhnya.
Ia pun menepis kabar kedekatan partainya untuk berkoalisi dengan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres.
"Oh tidak benar, tidak benar," ujarnya.
Muhaimin menegaskan bahwa PKB masih setia berkoalisi dengan Partai Gerindra. Ia bahkan membantah pula adanya pembicaraan terkait tawaran untuk dirinya menjadi cawapres bagi Anies Baswedan.
"Tidak ada pembicaraan sama sekali," kata Muhaimin.
Sebelumnya pada 13 Agustus 2022, Partai Gerindra dan PKB resmi menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024 saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Muhaimin tegaskan PKB tolak sistem proporsional tertutup pemilu
Baca juga: Sikap delapan parpol soal sistem proporsional tertutup
Baca juga: PKB gelar Penandatanganan Petisi Perlindungan Anak
"Ya, kita tunggu saja," kata Muhaimin di sela acara Penandatanganan Petisi Perlindungan Anak yang digelar di depan Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu.
Hal tersebut, kata Muhaimin, karena dirinya masih menunggu perkembangan dari koalisi partai politik (parpol) lain dalam mengumumkan pasangan calon presiden (capres) dan cawapres yang akan diusungnya.
"Nanti kita juga melihat perkembangan, koalisi lain juga belum ada yang umumkan. Nanti kita lihat koalisi-koalisi yang lain juga," imbuhnya.
Untuk itu, lanjut dia, pengumuman capres dan cawapres yang akan diusung koalisi PKB dengan Gerindra pada Pilpres 2024 mendatang bergantung pada dinamika koalisi parpol yang lain pula.
"Enggak (takut kedahuluan dengan parpol lain)," imbuhnya.
Ia pun menepis kabar kedekatan partainya untuk berkoalisi dengan Partai NasDem yang telah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres.
"Oh tidak benar, tidak benar," ujarnya.
Muhaimin menegaskan bahwa PKB masih setia berkoalisi dengan Partai Gerindra. Ia bahkan membantah pula adanya pembicaraan terkait tawaran untuk dirinya menjadi cawapres bagi Anies Baswedan.
"Tidak ada pembicaraan sama sekali," kata Muhaimin.
Sebelumnya pada 13 Agustus 2022, Partai Gerindra dan PKB resmi menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024 saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Muhaimin tegaskan PKB tolak sistem proporsional tertutup pemilu
Baca juga: Sikap delapan parpol soal sistem proporsional tertutup
Baca juga: PKB gelar Penandatanganan Petisi Perlindungan Anak
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: