Korban kejahatan seksual di Binjai akan didampingi
6 Januari 2023 21:49 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Bintang Puspayoga saat menemui keluarga korban kejahatan seksual di Kota Binjai, Sumatra Utara, Jumat (6/1/2023). (ANTARA/Asep Firmansyah)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) akan memberikan pendampingan bagi anak berusia 12 tahun yang menjadi korban dugaan kejahatan seksual dan diketahui sedang hamil delapan bulan.
"Kita sudah sepakati bersama bagaimana memberikan pendampingan yang terbaik kepada korban ini," ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga di Kota Binjai, Sumatra Utara, Jumat.
Pernyataan Bintang ini disampaikan setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Binjai, Pemerintah Kabupaten Langkat, dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara saat pertemuan di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Masyarakat Kota Binjai.
Rencananya, pada pekan depan akan dilaksanakan rapat koordinasi antara tiga pemerintahan tersebut dalam menentukan tugas pokok dan fungsinya masing-masing untuk penanganan korban.
Baca juga: Anak korban kejahatan seksual di Binjai ditemui Menteri PPPA
Baca juga: Anak korban penculikan tidak mendapat kekerasan seksual
Menurut Bintang, korban tidak hanya diberi pendampingan untuk memulihkan kondisi psikisnya, tetapi juga bayi dalam kandungan, gizi anak dan calon bayi, proses melahirkan, pendidikan, hingga tempat tinggal. Terlebih, orang tua korban merupakan masyarakat tak mampu.
Saat ini, korban masih berada di kediaman pemilik perkebunan. Pemilik perkebunan ini adalah orang yang memviralkan lewat unggahan video di media sosial. Video yang diunggahnya menceritakan kisah seorang anak berusia 12 tahun yang tengah hamil delapan bulan.
Dalam waktu dekat, korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini akan dibawa ke rumah aman milik Provinsi Sumatra Utara. Di sana, korban akan diberi pendampingan.
"Karena dia masih usia anak, tentu dia tidak tahu untuk mengurus dirinya. Proses hamil apa yang harus dilakukan, dia tidak paham. Jadi pendampingan terbaik nanti pekan depan dia akan ada di rumah aman untuk dilakukan pendampingan terbaik," kata dia.*
Baca juga: Menanti peran UU TPKS tekan kekerasan terhadap perempuan dan anak
Baca juga: Interaksi anak-orang tua kunci edukasi pencegahan kekerasan seksual
"Kita sudah sepakati bersama bagaimana memberikan pendampingan yang terbaik kepada korban ini," ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga di Kota Binjai, Sumatra Utara, Jumat.
Pernyataan Bintang ini disampaikan setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Binjai, Pemerintah Kabupaten Langkat, dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara saat pertemuan di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Masyarakat Kota Binjai.
Rencananya, pada pekan depan akan dilaksanakan rapat koordinasi antara tiga pemerintahan tersebut dalam menentukan tugas pokok dan fungsinya masing-masing untuk penanganan korban.
Baca juga: Anak korban kejahatan seksual di Binjai ditemui Menteri PPPA
Baca juga: Anak korban penculikan tidak mendapat kekerasan seksual
Menurut Bintang, korban tidak hanya diberi pendampingan untuk memulihkan kondisi psikisnya, tetapi juga bayi dalam kandungan, gizi anak dan calon bayi, proses melahirkan, pendidikan, hingga tempat tinggal. Terlebih, orang tua korban merupakan masyarakat tak mampu.
Saat ini, korban masih berada di kediaman pemilik perkebunan. Pemilik perkebunan ini adalah orang yang memviralkan lewat unggahan video di media sosial. Video yang diunggahnya menceritakan kisah seorang anak berusia 12 tahun yang tengah hamil delapan bulan.
Dalam waktu dekat, korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini akan dibawa ke rumah aman milik Provinsi Sumatra Utara. Di sana, korban akan diberi pendampingan.
"Karena dia masih usia anak, tentu dia tidak tahu untuk mengurus dirinya. Proses hamil apa yang harus dilakukan, dia tidak paham. Jadi pendampingan terbaik nanti pekan depan dia akan ada di rumah aman untuk dilakukan pendampingan terbaik," kata dia.*
Baca juga: Menanti peran UU TPKS tekan kekerasan terhadap perempuan dan anak
Baca juga: Interaksi anak-orang tua kunci edukasi pencegahan kekerasan seksual
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags: