Jakarta (ANTARA) - Ekspor barang dagangan Kanada turun 2,3 persen pada November 2022, yang sebagian besar disebabkan oleh penurunan ekspor produk energi, kata Statistics Canada, badan statistik nasional negara itu, pada Kamis (5/1).

Sementara itu, impor turun 2,1 persen, yang sebagian disebabkan oleh penurunan impor barang konsumen. Akibatnya, neraca perdagangan barang Kanada dengan dunia berubah dari surplus 130 juta dolar Kanada (1 dolar Kanada = Rp11.545) pada Oktober menjadi defisit 41 juta dolar Kanada pada November, kata badan statistik nasional tersebut.

Menurut badan tersebut, ekspor berbagai produk energi turun 4,7 persen pada November, yang menjadi penurunan bulanan kelima secara berturut-turut. Penurunan signifikan teramati pada beberapa subkategori. Batu bara mencatatkan penurunan terbanyak, yakni turun 24,3 persen dengan ekspor yang lebih rendah ke negara-negara Asia.

Setelah turun 1,8 persen pada Oktober, impor barang konsumen turun 5,7 persen pada November. Seperti yang terjadi pada Oktober, impor produk farmasi dan obat-obatan turun 11,5 persen, yang membuatnya menjadi produk dengan penurunan impor terbesar.

Pada November, terjadi penurunan impor obat-obatan, terutama untuk pengobatan COVID-19, serta impor dalam kategori "vaksin untuk obat manusia selain untuk influenza", termasuk vaksin COVID-19, kata badan tersebut.

Jika perdagangan internasional barang dan jasa digabungkan, ekspor turun 1,6 persen menjadi 78,5 miliar dolar Kanada pada November, sedangkan impor turun 2,1 persen menjadi 79,9 miliar dolar Kanada, menurut Statistics Canada.