Jakarta (ANTARA) - Bed Bath & Beyond Inc., jaringan toko perabot rumah tangga Amerika Serikat (AS) yang berkantor pusat di New Jersey, akan melaporkan hasil operasional perusahaan yang buruk untuk kuartal yang berakhir pada 26 November 2022, kata perusahaan itu pada Kamis (5/1).

Bed Bath & Beyond diperkirakan akan melaporkan penjualan bersih sekitar 1,25 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.610) untuk kuartal tersebut, lebih rendah dari 1,87 miliar dolar AS yang dilaporkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, urai perusahaan itu dalam sebuah pembaruan laporan bisnis.

Penyusutan volume bisnis yang tajam itu mencerminkan lalu lintas pelanggan yang lebih rendah dan berkurangnya tingkat ketersediaan inventaris, maupun faktor-faktor lainnya, lanjut perusahaan itu.

Selain itu, Bed Bath & Beyond memperkirakan kerugian bersih sekitar 385,8 juta dolar AS pada kuartal tersebut, naik dari kerugian bersih 366,1 juta dolar AS pada kuartal sebelumnya dan kerugian bersih 276,4 juta dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Bed Bath & Beyond akan melaporkan hasil operasional triwulanannya pada 10 Januari.


Bed Bath & Beyond mengalami kerugian besar dalam beberapa kuartal terakhir dan terpaksa menutup beberapa toko untuk mengurangi kerugian dan melakukan perubahan.

"Meski perusahaan terus mengambil sejumlah tindakan dan langkah untuk meningkatkan posisi kasnya dan mengurangi potensi kekurangan likuiditas, berdasarkan kerugian berulang dan arus kas negatif dari operasi selama sembilan bulan yang berakhir 26 November 2022, serta proyeksi likuiditas dan kas saat ini, perusahaan menyimpulkan bahwa ada keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usaha," kata Bed Bath & Beyond.
Pihak perusahaan mengatakan terus mempertimbangkan semua alternatif strategi, termasuk restrukturisasi atau pembiayaan kembali (refinancing) utang.


Pihak perusahaan mengatakan terus mempertimbangkan semua alternatif strategi, termasuk restrukturisasi atau pembiayaan kembali (refinancing) utangnya, pencarian tambahan utang atau modal ekuitas, pengurangan atau penundaan aktivitas bisnis dan inisiatif strategisnya, atau penjualan aset, serta transaksi strategis lain dan/atau langkah lain, termasuk upaya mendapatkan bantuan di bawah Undang-Undang Kebangkrutan AS

Namun demikian, langkah-langkah ini "mungkin tidak berhasil," kata perusahaan itu memperingatkan.

Harga saham Bed Bath & Beyond anjlok 29,88 persen dan ditutup di angka 1,69 dolar AS per saham pada Kamis.