Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu arahan dari Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh kepala daerah mulai beralih menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
"Karena mudah-mudahan kita juga bisa mendorong memperbaiki ekosistem lingkungan, semakin green," kata Yana di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: DPRD Ambon dorong OPD usulkan mobil listrik di APBD 2023
Baca juga: Kapolri gunakan kendaraan dinas berbahan bakar listrik
"Ya, ini bukan matic kali, karena memang engga ada giginya, kaya mobil-mobilan," kata Yana.
Menurutnya, mobil listrik yang dibeli menggunakan APBD itu seharga Rp850 juta itu adalah Hyundai Ionic 5.
Meski mulai beralih, Yana tidak bisa memastikan bakal menggunakan kendaraan itu setiap waktu. Karena dia menilai belum semua tempat memiliki charging station khusus mobil listrik.
"Ini kan sampai 500 km, dari baterai 100 persen. Berarti kita harus hitung, ya, kalau mau ke luar kota. Di rest area mungkin ada, tapi kalau kita nggak yakin, ya, balik ke konvensional, bensin," katanya.
Sejauh ini, menurutnya di lingkungan Pemerintah Kota Bandung baru hanya satu mobil dinas berenergi listrik yakni mobil dinas miliknya. Sedangkan pembelian mobil dinas berenergi listrik bagi pejabat lain, menurutnya perlu menyesuaikan anggaran.
Baca juga: Pemprov Kaltim dukung mobil dinas listrik
Baca juga: Dinas ESDM: 26 instansi Pemprov Jabar gunakan mobil listrik pada 2023