"Melihat antusiasme pengguna LINE SPLITBILL yang memanfaatkan layanan ini membuat kami yakin untuk terus memberikan layanan-layanan yang fungsional untuk kehidupan sehari-hari pengguna LINE di Indonesia," kata pimpinan strategi LINE Indonesia Nico Dharmaputra, dalam keterangan pers diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: SFAST kenalkan cara mudah investasi digital
LINE SPLITBILL adalah layanan berbagi tagihan makanan yang dikeluarkan oleh LINE INDONESIA. Alih-alih menghitung manual, pengguna bisa memotret bon belanja, mengunggah ke aplikasi LINE, lalu memasukkan jumlah orang dan barang yang dibeli.
LINE SPLITBILL akan menghitung berapa total pembelian dari setiap orang.
Pada 2022, LINE menemukan LINE SPLITBILL sudah memindai lebih dari 5 juta bon, naik 2 juta bon bila dibandingkan 2021. Dalam satu bulan, rata-rata layanan itu memindai 450.000 bon dan 6 juta barang.
Total pembelian dari seluruh bon yang dipindai LINE SPLITBILL mencapai Rp 81 miliar per bulan.
Temuan mereka, 40 persen pengguna memakai LINE SPLITBILL untuk berbagi tagihan berisi menu ayam, sementara menu mie berjumlah 25 persen dan menu hidangan laut (seafood) 8,7 persen.
Berkaitan dengan jenis makanan, 70 persen tagihan makanan di LINE SPLITBILL adalah makanan oriental, 18 persen makanan barat (western) dan 11 persen lokal.
Pada kategori minuman, pengguna LINE SPLITBILL gemar membeli teh hijau Jepang ocha (51 persen), kopi (30 persen) dan air mineral (19 persen).
LINE juga mendapati rata-rata seorang pengguna memakai fitur itu 14 kali dalam sebulan, jumlah transaksi mencapai Rp200.000.
LINE Indonesia mengatakan data dari layanan SPLITBILL terlindungi dan tidak dibagikan ke pihak lain.
Baca juga: Perkembangan ekosistem tekfin perlu dibarengi kolaborasi
Baca juga: Lima cara aman gunakan layanan tekfin